Sempat mengalami kegagalan beberapa kali, kini Ippho Santosa sukses memiliki sejumlah bisnis sekaligus. Prinsip sukses pria kelahiran Pekanbaru thn 1977 ini : bila ingin kaya, kayakan dulu orang lain. Ippho juga dikenal sebagai motivator dan penulis buku.
1. Mulai
Tak perlu berpikir terlalu lama atau menunggu sempurna dulu, atau bahkan mengenyam-pendidikan dalam jangka waktu lama terlebih dulu.
2. Belajar Sambil Jalan
Sambil menjalankan bisnis, bisa sambil belajar. Antara lain, mencari pembimbing atau mentor, ikut komunitas, belajar lewat sosial media atau internet. Tak harus yg terkenal, yg penting mumpuni di bidang yg Anda geluti, misalnya belajar kpd orangtua, teman, atau tetangga yg berpengalaman di bidang itu.
3. Fokus
Dengan kata lain, jangan latah melihat bisnis orang lain. Jalankan hanya satu bisnis pada satu waktu, jangan dua sekaligus. Kecuali, bila bisnis Anda yg pertama sudah berjalan stabil, systemnya sudah ada, dan berjalan rapi. Setelah bisnis bisa berjalan tanpa Anda, silakan membuka cabang atau bisnis berikutnya, meski itu tidak berhubungan dengan bidang sebelumnya. Untuk mengetahui apakah bisnis sudah bisa berjalan sendiri atau tidak, cobalah tinggalkan bisnis Anda satu bulan lamanya.
4. Segmentasi
Sesuaikan sistem pemasaran yang cocok bagi pangsa pasar Anda.
5. Jangan Muluk-muluk
Kerjakan apa yang bisa Anda lakukan. Menurut Ippho, banyak pemula yg bermimpi muluk, seperti membuka cafe, berbisnis prosperty, dsb. Jika memang tidak bisa memproduksi sendiri, jual saja barang dangangan dari orang lain.
6. Jangan berutang
Berbisnislah sesuai kemampuan, sehingga ketika usaha merugi, Anda tidak terlilit utang. Bila tak punya modal, Anda bisa mencoba menjualkan barang milik orang lain. Andai terpaksa berutang, lakukan itu pada bisnis berikutnya secara rasional.
7. Daya Tahan Kuat
Jika kita kuat dan gigih dalam berbisnis, pasar akan mencari kita. Menjadi pengusaha harus memiliki mental dan daya tahan yang kuat. Itu sebabnya, Anda harus menikmati bidang yang Anda geluti.
8. Disiplin
Menjadi pengusaha harus punya mental disiplin. Ketika karyawan tidak disiplin, resikonya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan pengusaha yang tidak disiplin. Sebab, resikonya bisa berimbas pada kelangsungan usaha.
9. Seperti Mendaki Gunung
Perhatikan orang yang sedang mendaki gunung. Tentu mereka penuh stamina, strategi, dan waspada (sadar). Sayangnya, banyak pengusaha pemula yang justru bersikap seolah sudah berjalan di atas gunung, dalam arti bersenang-senang. Padahal, Anda tidak pernah menemukan orang mendaki gunung sambil main gitar, bukan? Sebab, bermain gitar akan lebih mudah dilakukan setelah sampai di puncak gunung.
Sumber : Tabloid Nova (Minggu 27 Januari 2013)
Silakan klik SimpleBizNet untuk join.
No comments :
Post a Comment