Tuesday, November 12, 2013
Rossa: Tidak Ingin ‘Ngamen’ Selamanya
Kondisi industri musik Indonesia yang makin terpuruk akibat pembajakan karya cipta membuat banyak pelaku industri ketar-ketir. Bahkan, ring back tone (RBT) yang sempat dijadikan pelampung penyelamat industri musik kini tak lagi bisa diandalkan. “Di saat popularitas bagus, pendapatan juga pasti bagus. Tapi, popularitas itu kan seperti roller-coaster. Nah, saat penghasilan berkurang, belum tentu saya juga mengurangi pengeluaran,” jelas Rossa.
Merasa tidak aman secara finansial, bersama beberapa rekannya, ia mulai berbisnis tempat karaoke untuk keluarga sejak April 2011. Hingga tahun ini, Diva Family Karaoke miliknya telah memiliki 11 cabang di 9 kota. Bahkan, awal Mei 2012, ia baru saja membuka gerainya yang ke-11 di Manado. Tidak tanggung-tanggung, Rossa membangun gedung 9 lantai di kota yang warganya terkenal senang menyanyi itu. “Saya melihat prospek bisnis ini sangat bagus. Semua orang tentu butuh hiburan, dan siapa, sih, yang tidak senang menyanyi?” tuturnya, optimistis.
Memang, ia sengaja ngebut mengembangkan bisnisnya ini. Mumpung masih muda, begitu pikirnya. Ia juga mengakui bahwa bisnisnya ini adalah tabungan masa depannya. Karena itu, ia bertekad untuk konsisten menjalaninya. Ia tidak ingin, di masa tuanya nanti, ia masih harus hidup dari panggung ke panggung demi uang. “Jika nanti saya masih menyanyi, itu semata-mata karena musik adalah bagian dari jiwa saya,” ungkapnya.
Selain berbisnis, Rossa juga berinvestasi di properti. Bahkan, hal ini telah dilakukannya sejak awal kariernya pada akhir ‘90-an. Dimulai dari membeli sebuah rumah di daerah Lebak Bulus yang kemudian ia jual untuk membeli rumah lain yang lebih besar dan yang harganya lebih rendah. Hasil keuntungannya pun ia belikan properti lainnya lagi. Kini, ia punya 2 rumah di Jakarta, 1 vila di daerah Seminyak, Bali, dan tengah membangun 1 vila lagi, juga di Seminyak.
Sumber : http://www.femina.co.id
Labels:
Business
,
Inspirator
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment