Saturday, August 23, 2014

Potatto, Bisnis Seni Tato Temporary


Mempunyai bisnis di zaman sekarang bukanlah hal yang baru, terutama kaum hawa. Banyak para wanita yang memulai usaha dengan beragam bidang, misalnya bisnis di bidang kuliner, pakaian, alat-alat make up maupun salon atau klinik kecantikan. Banyak yang menjalani usaha tersebut.

Berbeda dengan wanita cantik yang bernama Ellen Wijoyo. Ia memilih langkah bisnis yang berbeda dari yang lainnya. Ia berani menjalani bisnis tato temporary karena saat ini banyak yang tertarik.

"Sebenarnya base saya design grafis, jadi saya suka gambar. Terus kenapa kita gak coba aja bikin sendiri produk lokal daripada kita selalu beli dari luar. Jiwanya juga jiwa enterprenuer, makanya kita memulai bisnis ini dan di Indonesia sendiri belum ada,” ungkap Ellen di Senayan Jakarta Selasa 12 Agustus 2014 lalu.

Ia memulai usaha ini sejak pertengahan Desember 2013 dan sudah berjalan selama setengah tahun. Menurut Ellen, ia merupakan pelopor produksi tato temporary yang pertama kali di Indonesia dengan bahan tato yang memiliki kualitas bagus bukan seperti tato lainnya. Pada akhirnya, Ellen membuka Potatto 'Temporary Tatto' sebagai nama  usahanya.

"Peminatnya bagus sih, soalnya kita kan pertama kali. Udah gitu barang ini kan emang udah ada dari dulu. Zaman anak-anak dulu pernah dapat di dalam bungkus ciki. Kalau dulu kualitasnya gak begitu oke, kalau punya kita kualitasnya premier," kata Ellen.

"Kualitasnya bagus dan gak bikin iritasi karena kita cetak pakai icopreliing, jadi anak umur 2 tahun udah pake gak ada masalah. Untuk kulit sensitif juga gak masalah, karena ini seperti menempelkan stiker atau handyplas di kulit,' jelasnya.

Tato buatan Ellen pun hanya bertahan satu minggu hingga dua minggu lamanya. Jika terkena sabun pada saat mandi tidak masalah, yang penting jangan menggunakan body lotion atau oil.

"Kalo tato asli kan ada yang sakit atau takut di judge cewek apaan ya, makanya kita temporary kan lebih having fun. Ini bisa dipakai segala umur bahkan dari anak-anak sampai orang tua pun juga bisa pakai. Bapak-bapak lebih suka tulisan kaya asli tapi temporary,” tambah Ellen.

Selama enam bulan menjalani usaha ini, ia bersama teman-temannya sudah memproduksi desain sebanyak 150. Pottato sendiri sudah tersebar di 10 mall besar yang ada di Jakarta.

Harga rata-rata satuan tatonya adalah Rp 20.000, namun apabila sedang pameran, beli 5 buah tato mendapatkan diskon 10%, jadi harganya menjadi Rp 90.000 dapat 5 tato.

"Tentunya menjalani bisnis ini berdasarkan passion juga ya. Karena memang passion saya sebagai designer, saya benar-benar suka art, jadi benar-benar dari logo, dari pemilihan meaning, semua saya pikirin secara matang. Selain itu juga harus punya keberanian dan harus berani mencoba. Misalnya kalau ada hambatan, Anda sendiri harus maju jangan mundur,” tutup Ellen dengan memberikan tips kepada Vemale.

Jadi tertarik mencoba bisnis yang beda dari yang lain Ladies?


Sumber :
http://www.vemale.com

No comments :

Post a Comment