Tuesday, December 31, 2013

Bob sadino : Sukses Tanpa Modal


Bagaimana dan apapun kata orang, seorang Bob Sadino adalah contoh unik dari seorang pengusaha sukses, sekaligus ‘agak’ gila. Banyak inspirasi dari perkataan, cerita dan motivasi yang om Bob sampaikan. Kali ini kita akan mengulas sedikit soal bagaimana memulai sebuah usaha tanpa modal sama sekali. Modal yang disini tentu modal uang, ya…

Pernah sekali waktu, om Bob bercerita, dulu ketika dia belum sesukses sekarang, dia mencari peluang dari menjual kue keliling milik tetangganya. Biasa aja ya? Sabar, yang luar biasa adalah ide dan dialognya. Mari kita simak, yuk!

Suatu hari, om Bob bingung mau punya usaha, tapi dia gak ‘gablek’ duit. maka dia datangi tetangganya yang dia lihat menjual kue buatan sendiri. Dia datang dengan penawaran, bukan meminta pekerjaan.

Perhatikan dialognya kira-kira seperti ini:

Bob: Wah, sepertinya ibu rajin bikin kue ya? Laris, Bu?

Tetangga: Ya Alhamdulillah, dek. Banyak pesenan. (Waktu itu om Bob masih muda, ceritanya…)

Bob: Apa gak capek bu, bikin kue banyak begitu, terus harus jualan lagi?

Tetangga: Ya capeklah, namanya juga usaha.

Bob: Hmm…saya punya ide. Gimana kalau Ibu sekarang gak usah jualan lagi. Biar saya saja yang jualin. Biar saya saja yang keliling bawa kue ibu untuk ditawar-tawarkan. Jadi ibu di rumah aja, bikin kue terus. Soal bagian saya, bisa diaturlah. Gimana ide saya?

Tetangga: Ide bagus! Tapi kalau ntar lakunya dikit, saya malah tekor bayar dek Bob. Maaf dek, saya gak mau…

Bob: Gini, Bu. selama ini, Ibu kan hanya punya waktu menjual kue sedikit. Waktunya malah banyak dihabiskan untuk bikin kue terus. Gimana kalau kita bagi-bagi tugas aja. Kalau saya yang jualin kuenya, saya punya lebih banyak waktu dibanding ibu. Karena waktu saya lebih panjang, lakunya mestinya lebih banyak, kan Bu. Lagi pula, selain itu, Ibu jadi punya waktu yang lebih longgar untuk bikin kue lebih banyak lagi.

Oke deh, kalau Ibu khawatir soal bayaran saya, gini aja, kita coba aja seminggu ini. Ntar, kalau hasilnya gak bagus, Ibu gak usah bayar saya deh…Keuntungan semua untuk ibu. Beneran, kalau seminggu ini hasilnya tidak bagus, saya gak usah dapet bagian.

Tetangga: Hmmmm….. (mulai mikir dia! Hehehehe)
Oke deh, mulai besok ya??!!

Nah, hebatkan…tiba-tiba seorang Bob Sadino muda punya bisnis jualan kue, tanpa modal, tanpa perlu punya keahlian bikin kue. Cara bepikir dan bertindak seperti inilah yang harus kita pupuk terus, agar sukses. Ambillah resiko, ambil juga sebagian resiko mitra yang diajak kerja sama menjadi resiko kita sendiri. Tawarkan sesuatu, bukan meminta sesuatu!

===

Satu lagi, suatu saat Bob Sadino telah sukses. Lalu datanglah seorang pemuda padanya mengeluhkan keadaan yang serba sulit. Intinya dia minta dibantu.

Pemuda: Ampun om Bob, gimana ini, saya selalu gagal.

Bob: Kok bisa gagal?

Pemuda: Lamaran kerja ditolak dimana-mana…termasuk di perusahaan Om Bob.

Bob: Gak diterima kerja, ya bikin usaha dong!

Pemuda: Bikin usaha? Modalnya dari mana??

Bob: Hmmm….gitu ya. Gimana kalau kamu saya pinjemin modal untuk usaha. Biar jadi sukses seperti saya. Berapa modal yang kamu butuhkan?

Pemuda: Berapa ya? Terus untuk usaha apa ya? saya gak punya ide, nih Om.

Bob:  Aku sih ada ide buat bisnismu. Ini ada ide bagus. Mau gak?

Pemuda: Wah, makasih sekali om. Tapi gimana kalau idenya ntar gak cocok buat saya?

Bob: Ya, dicoba aja dulu…( sambil mengambil kertas dan alat tulis, menerangkan ide usahanya)

Pemuda: Wah, keren Om. saya coba deh. Tapi Om, maaf nih, gimana nanti kalau gagal?

Bob: Mau berhasil kok takut gagal! Kuno!

Pemuda: Oke, baiklah Om, saya terima dan akan saya coba. Tapi nanti kalau gagal, saya dapet keringanan dalam pengembalian modalnya, kan??

Bob: ……….. #%$#@

Lihat, keadaan apapun, selalu saja bisa dijadikan keluhan bagi seorang yang tidak percaya diri. Masih seperti itu anda?

Semoga tidak ya……..

Sumber :
http://kampungwirausaha.com

Monday, December 30, 2013

Tips Memilih Bisnis MLM


Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. 

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). 

Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. 

Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Perusahaan MLM yang dipilih sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). 
APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.

Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.

2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

4. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Dengan demikan, harapan saya, penjelasan di atas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan tambahan. 

Sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM adalah konsisten karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, dan jaringan itu hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya kembali.

Sumber :
http://nasional.kompas.com

Sunday, December 29, 2013

Levi Strauss - Penemu Celana Jeans


Levi Strauss dilahirkan di Buttenheim, di wilayah Franconian dari Bavaria, Jerman pada tanggal 26 February 1829. Levi Strauss adalah anak dari Hirsch Strauss dan Rebecca Strauss. Pada usia 18, Levi Strauss beserta ibu dan dua saudara perempuannya berlayar ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan saudaranya Jonas dan Louis, yang telah memulai bisnis grosir. 

Adik Levi yaitu Fanny dan suaminya yaitu David Stern pindah ke St Louis, Missouri, sementara Levi pergi untuk tinggal di Louisville dan menjual produk bisnis milik saudara-saudaranya di Kentucky, Amerika Serikat. Pada bulan Januari 1853, Levi Strauss menjadi warga negara Amerika. Keluarganya kemudian memutuskan untuk membuka cabang di Pantai Barat San Francisco. 

Awalnya Celana Jeans berasal dari Genoa, Italia ditempat ini celana jeans diproduksi untuk keperluan angkatan laut, sebagai celana yang dapat dipakai basah ataupun kering. Nama jeans sendiri didapat dari bahasa Perancis yang menyebut celana warna biru asal Genoa ini sebagai bleu de Gnes. 

Sedangkan di benua Amerika kedatangan jeans dimulai di tahun 1872. Levi Strauss yang berusia 20 tahun berniat mengadu nasib ke New York. Di tempat asalnya Strauss adalah seorang penjual pakaian. Strauss berangkat ke California dengan hanya berbekal beberapa potong tekstil yang merupakan barang bisnis milik saudaranya yang akan dijualnya selama perjalanan ke barat. Karena memang hanya berbekal nekat, Levi Strauss akhirnya sampai di California dengan menjual semua barangnya kecuali yang tersisa adalah segulung kanvas.

Dengan segulung kanvas tersebut Strauss berusaha membuat sepotong celana kerja yang dicoba dijualnya kepada para pekerja tambang didaerah tersebut. Ternyata celana dengan bahan kanvas milik Strauss laku keras, banyak pekerja tambang yang membeli celana kanvas dari Strauss karena celana dari bahan canvas tidak mudah rusak atau sobek serta tahan lama. Namun masih banyak juga mereka yang masih tidak suka dengan bahan kanvas olahan Strauss. 

Hal yang membuat dia mulai berimprovisasi dengan membuat dari bahan lain yang dipesan dari Genoa Italia. Para pemintal di sana menyebut bahan tersebut dengan “genes” dan Strauss mengubah namanya menjadi “Jeans” dan mulailah Strauss memproduksi celana jeans yang pertama dan diberi merk “Levi’s”. Produk desain mereka yg pertama adalah “Levi’s 501“. Produk desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan.

Dalam waktu singkat celana ini sudah menjadi celana resmi para penambang, hal yang membuat Jacob Davis seorang pengusaha sukses kemudian mengajak kerjasama Strauss. Sebagai seorang businessman, naluri dagang Levi pun muncul, ia kemudian mengajak Davis partneran dan di

Tahun 1873 mereka berhasil mendapatkan hak paten. Setelah paten berhasil didapatkan, langsung saja para pekerja tambang di California memakai celana jeans ini sebagai seragam tidak resmi mereka selama bekerja. Karena populer di kalangan pekerja tambang inilah, jeans kemudian jadi simbol status ekonomi dan diasosiasikan dengan kelas pekerja. Di tahun 1920, Levi’s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika, dan walau sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun banyak orang masih menyebutnya sebagai celana jeans.

Di tahun 1930-an, kepopuleran jeans mulai terdongkrak, hal ini juga tidak bisa dipisahkan dari kepopuleran film koboi. Dalam waktu singkat semua cowok (tua/muda) jatuh cinta sama jeans dan berusaha untuk meniru idola mereka di dalam film. Memakai jeans memang dipergunakan untuk membuat sebuah statement. Tahun 60-an dan 70-an jeans dibuat ulang (mulai dengan bentuk bell-bottom, didekorasi dengan manik, sulaman dan bahkan dicat) dan menjadi simbol penampilan casual untuk generasi yang lebih bebas.

Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi sedang tidak bertugas. Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have item di kalangan anak-anak muda. 

Apa pemicunya? Ternyata tak lain penampilan cool James Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang kondang-kondangnya. Trend kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru. 

Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir tahun 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.

Celana Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain. Memang sih, jeans sempat tidak ngetop di era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion. 

Kini orang bahkan mengenaian jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk berdress down Friday alias berbaju santai ke kantor di hari Jum’at. Di Indonesia jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera. Sekarang ini, celana jeans sudah masuk ke kehidupan kita sehari-hari dan bukan cuma monopoli kaum pekerja seperti kegunaannya di jaman dulu. Jutaan orang memang masih memakai jeans untuk bekerja, tapi kali ini bukan untuk bekerja di pertambangan tapi untuk kerja kantoran. 

Levi Strauss meninggal pada tanggal 26 September 1902, di San Francisco pada usia 73. Dia tidak pernah menikah, sehingga ia meninggalkan bisnisnya untuk empat keponakannya yang merupakan anak-anak adiknya yaitu Fanny dan suaminya David Stern. Ia juga meninggalkan warisan ke sejumlah badan amal. Ia dimakamkan di Colma, California.

Sumber :
http://kolom-biografi.blogspot.com

Saturday, December 28, 2013

Robert T Kiyosaki : Rich Dad Poor Dad


Point-point pikiran Robert T Kiyosaki yang disampaikan melalui buku-bukunya yaitu mengenai pelajaran personal finance dari Robert T Kiyosaki yang dikembangkan berdasarkan kisahnya tentang ayah kayanya (rich dad) dan ayah miskinnya (poor dad). 

Kiyosaki membandingkan pandangan-pandangan hidup kedua ayahnya yang sukses dibidang masing-masing, akan tetapi mempunyai hasil yang berbeda dalam hal kesuksesan finansial. 

Berdasarkan cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai, terutama dalam bidang pendidikan dan menjadi kepala dinas pendidikan di Hawai pada waktu itu. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan sangat cerdas. Ayahnya mendapat pendidikan sampai Ph.D kemudian dilanjutkan ke Stanford University, University of Chicago dan Nothwestern University. 

Untuk pendidikan tingginya ,semua dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin (poor dad), karena meskipun sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak hutang dan tidak kaya. 

Sedangkan ayah satunya adalah bukan ayah kandungnya akan tetapi ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya (rich dad) tidaklah memiliki pendidikan setinggi ayah miskinnya, bahkan tidak lulus pendidikan tingkat 8 nya ( SLTP mungkin kalau di Indonesia) . Akan tetapi diakhir hidupnya, dia menjadi orang terkaya di Hawai. 

Keduanya adalah orang yang sukses dibidangnya, akan tetapi didalam kebebasan finansial, keduanya berakhir dengan hasil yang berbeda.

Ayah miskinnya bekerja keras di jalur pendidikan dan ingin hidup tenang sebagai pegawai pemerintahaan yang baik, sedang ayah kayanya berusaha keras membangun kerajaan bisnisnya. 

Kedua ayah Kiyosaki ini memiliki cara pandang yang sangat berbeda terkait uang, pengelolaan, dan tujuan finansialnya. 

Ayah miskinnya mengatakan bahwa mencintai uang adalah sumber dari segala setan, sedangkan ayah kayanya mengatakan bahwa kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari setan. 

Ayah miskinnya mengatakan bekerjalah dengan keras, dapatkan pekerjaan yang baik dan capailah karir setinggi-tingginya, sedang ayah kayanya menyarankan agar segera membangun aset dan mencapai kebebasan finansial (finansial freedom).

Ayah miskinnya, hanya sedikit menyinggung tentang uang dan bagaimana memperolehnya, sedang ayah kayanya setiap hari mengasah otaknya dengan kecerdasan finansial dan mengembangkan bisnisnya.

Berikut beberapa perbedaan pandangan ayah miskin (PD) dan ayah kaya (RD) Kiyosaki terkait tentang uang dan kebebasan finansial :

1. PD : Rumah adalah aset
RD : Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.

Rich dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu. Seringkali orang biasa mengatakan liabilitas sebagai aset, dan ini adalah pelajaran pertama kalau ingin kaya, harus bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas.

2. PD : Saya tidak mampu untuk melakukannya
RD : Apa yang saya lakukan agar mampu?

Pernyataaan saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang tepat, pikiran akan terbukan dan akan berusaha menemukan jawabannya.

3. PD : Alasan saya tidak kaya karena kamu nak
RD : Alasan saya harus menjadi kaya karena memiliki kamu nak.

4. PD : Saya tidak tertarik dengan uang
RD : Uang adalah power

5. PD : Apabila berkaitan dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja
RD : Belajarlah untuk mengelola resiko.

6. PD : Bayar aku yang terakhir.
RD : Bayar aku yang pertama.

Ayah kayanya selalu mengambil keuntungan dari pendapatannya dan meletakkan uang itu kedalam account investasi yaitu untuk membeli aset-aset dia. Ayah miskinnya membelanjakan semua uangnya pertama dan tidak pernah terpikir untuk berinvestasi.

7. PD : Konsentrasilah pada pendidikan.
RD : Fokuslah pada kecerdasan finansial sebagaiman juga kecerdasan akademik.

8. PD : Belajarlah hanya kata-kata pendidikan.
RD : Belajarlah kata-kata keuangan, kata-kata adalah tool kamu yang paling powerfull.

9. PD : Aku bekerja untuk uang.
RD : Uang bekerja untukku.

10.PD : Berfikir untuk menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan.
RD : Mengetahu bahwa pendidikan finansial adalah jawaban masalah keuangan.

Bukan berapa uang yang bisa anda dapatkan yang terpenting, akan tetapi berapa banyak uang dapat anda pegang dan berapa lama uang tersebut anda pegang.

Kaya, Aset, Liabilitas, dan Kebebasan Finansial

Mayoritas dari kita pasti ingin kaya. Tapi apakah kaya menurut anda? Apakah punya rumah bagus, atau mobil mewah? Apakah memiliki usaha sendiri? Apakah memiliki tabungan uang bermilyar-milyar? 

Meskipun kita semua atau mayoritas kita ingin menjadi kaya, tapi beragam jawaban definisi yang akan diberikan, atau bahkan kita tidak memiliki jawaban apakah kaya itu. Hal ini penting, karena segala sesuatu kita lakukan harus memiliki tujuan yang jelas. 

Menurut Robert T Kiyosaki kekayaan adalah berapa lama harta anda mampu menghidupi anda ketika anda tidak bekerja atau tidak menghasilkan pemasukan apapun. Anda bisa dikatakan kaya, kalau anda dapat hidup seumur hidup anda secara terjamin tidak kurang suatu apa, meskipun saat ini tidak bekerja lagi atau tidak menghasilkan pemasukan. 

Anda memiliki uang 10 juta, dan pengeluaran anda sebulan 2 juta, maka kekayaan adan adalah 5 bulan. Sedangkan orang yang memiki uang 20 juta, tetapi pengeluaran bulanannya 5 juta, kekayaannya adalah 4 bulan. Tapi apabila pengeluaran anda sebulan 2 juta, sedangkan uang anda sedangkan tabungan anda 1, 5 milyar, secara hitung kasar cukup untuk menghidupi pengeluaran anda seumur hidup, Itu artinya anda kaya. Sekarang coba anda jawab, apakah anda sudah kaya saat ini dan apakah anda ingin kaya atau hidup terjamin seumur hidup?

Untuk menjadi kaya hal yang harus dimengerti pertama kali adalah tahu dan bisa membedakan aset dan liabilitas, kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan atau mengusahakan aset dan menekan atau meminimalisir pemilikan liabilitas. Beberapa kali kita sudah membicarakan aset dan liabilitas. Tapi mari kita bahas sekarang dengan lebih jelas. 

Aset adalah segala sesuatu yang kita miliki yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Sederhananya, apa saja yang anda miliki yang dapat memasukkan uang ke dompet anda. Sedangkan Liabilitas adalah apa saja yang anda miliki yang dapat mejadi sumber pengeluaran kita. Atau apa saja yang kita miliki sekarang ini yang dapat mengeluarkan uang dari dompet anda. Segala sesuatu yang anda miliki itu pada dasarnya dibagi menjadi dua itu saja.

Contoh aset : Deposito menghasilkan interest, Saham menghasilkan deviden, Rumah dikontrakkan menghasilkan uang kontrakan, Komputer dan internet menghasilkan uang online busines, warnet, toko, rental mobil, franchise, reksadana, obligasi dan masih banyak lagi. Itu semua menghasilkan uang untuk anda. 

Sedangkan contoh liabilitas adalah : Handphone menghabiskan pulsa, televisi menghabiskan listrik, mobil, rumah tempat tinggal, mesin cuci, kulkas, dan masih banyak lagi.

Kalau anda ingin kaya maka anda harus menekan liabilitas, dengan cara apa? Kurangi penggunaan televisi. Jangan biarkan televisi nyala terus meski tidak ada yang nonton, atau tetap menyala meskipun anda tertidur. Dengan menyadari televisi adalah liabilitas, janganlah membeli televisi yang terlalu berlebihan, ukuran besar dengan konsumsi listrik yang besar. 

Kebebasan finansial adalah suatu kondisi dimana pemasukan dari seluruh aset yang anda miliki lebih banyak daripada pengeluaran hidup dan pengeluaran dari seluruh liabilitas anda. 

Misalkan anda memiliki 3 rumah yang dikontrakkan (aset), dan 3 rumah tersebut bersih menghasilkan 60 juta/tahun, sedangkan pengeluaran bulanan anda total adalah 4 juta (48 juta/tahun), maka itu berarti anda sudah mencapai kebebasan finansial. 

Ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial, maka hidup kita akan menjadi lebih baik dan bermakna. Anda dapat menjadi dan memilih hidup seperti apapun yang anda inginkan tanpa ada kekawatiran anda tidak bisa menghidupi keluarga. Anda ingin tidak bekerja sama sekali? 

kuncinya adalah aset .. aset .. aset .. dan kurangi liabilitas .. liabilitas .. liabilitas. 

Mari sejak saat ini, kita lebih bijaksana dengan menekan nafsu untuk membeli liabilitas dan berusaha meningkatkan aset.

Sumber :
http://healthyprosperous.wordpress.com

Thursday, December 26, 2013

7 Kesalahan Bisnis MLM


Anda pasti pernah mendengar kisah sukses di dunia MLM, dimana seorang dapat menjadi ‘super star’ dan menghasilkan sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta perbulan! 

Kemudian Anda di depan cermin melihat ‘seorang’ yang sudah tahunan menggeluti bisnis MLM dan status keuangan ‘orang tersebut’ tidak lebih baik dari sewaktu pertama memulainya. 

Bisa jadi orang tersebut adalah Anda sendiri. 

Kalau Anda pelaku MLM dan belum mencapainya hampir dapat dipastikan Anda telah melakukan 1 atau semuanya 7 Kesalahan Terbesar di Awal Karir MLM Anda. 

OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut:

1. Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.

Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? 
Ya. 

Apakah cukup bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? 
tidak, tidak dan tidak! 

Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung dengan bisnis MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus puluhan juta perbulan tanpa bekerja keras. 

Hal tersebut sama sekali tidak benar. Para konsultan sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga ratusan juta akan mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan sistem yang ada dan penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali.

KOREKSI : Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus Anda kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional adalah Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses dan Anda tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah menyediakan semua system: manajemen, produk, system bonus, dan training.

Meskipun ada sistem spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis, tapi itu bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem spillover hanya mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang menjamin Anda sukses.

2. Anda tidak memiliki target yang jelas! Kenapa Anda bergabung dengan
perusahaan MLM? 

Apa yang Anda inginkan? Berapa bonus yang Anda ingin hasilkan? Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
• Ingin dapat uang
• Ingin beli Mobil / Rumah
• Bonus yang besar
• Sebanyak-banyaknya.

Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan Anda hasilkan? 
Tidak banyak. 

Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus mempunyai target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis. Cukup masuk akal bukan? Anda harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan, 1-2 tahun yang akan datang dst.

Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus tersebut: membeli BMW 325i baru ? Mengajak keluarga berwisata ?

Lalu kenapa 95% orang tidak memiliki target yang jelas ? Karena umumnya orang takut untuk membuat suatu target.

Bagaimana kalau tidak tercapai ? Begitu umumnya pikiran 95% orang.

Itu sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan hidup mereka 95% orang tidak merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat mereka banggakan.
Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang jelas apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda.

Rahasia pertama untuk menjadi multi-milyader adalah BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams).

Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda miliki untuk sekarang menjadi ‘happy’? Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?

3. Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai 

Meski bisnis hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda punya lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin brosur, hadiri pertemuan dll. 

Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? 
Tentu saja tidak. 
Coba bandingkan dengan bisnis lainnya.
Untuk memulai berjualan bakso saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli gerobak dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa mengembalikan modal tersebut?

Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan minimal Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari berjualan produk. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda untuk mengerjakan bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan 1 tahun berikutnya.

4. Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru 

Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila ada yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk menemukannya sendiri. Buat apa susah-susah mencari jalan, karena sudah banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal yang sama mereka lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula.

Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai tingkat kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana ‘resep’ dan strategi mereka hingga mencapai sukses.

5. Anda terjebak dalam Management Trap 

Sebetulnya ada 2 macam management trap yang bisa menjadi penghambat utama bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya tergantung pada Anda sendiri.

Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori seorang konsultan ke Bisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa konsultan, Anda sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun Anda lakukan untuk ‘memberikan servis’ agar mereka tidak kecewa dan berhenti mengerjakan bisnis MLM Anda , mulai dari memberikan fasilitas brosur, downline, dll. merekrut konsultan baru dan memberikannya kepada konsultan yang ‘malas, di-organisasi kita dengan harapan mereka akan ‘termotivasi’ untuk menjadi aktif.

Berapa kali atau berapa persentase keberhasilannya? 
Paling banyak 1 atau 2 %. 

Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar. Sering seorang Konsultan memohon ‘beri saya downline dong, biar semangat.’ Atau, sering kita mendengar konsultan merengek ‘upline harus bantuin downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.’ Ingat, tugas upline atau sponsor memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan bukan memberi downline, brosur dll.

Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa Anda sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik di MLM yang mengatakan: Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali. Artinya semua orang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya sebagian kecil yang betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.

Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang betul-betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada individual tersebut. 

Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi member baru untuk menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah perkembangan para leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu beramah-tamah untuk mempererat hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap para leaders mereka. Artinya, duplikasikan kepedulian Anda kepada seluruh organisasi Anda.

6. Anda tidak mempunyai komitmen.

Anda juga perlu komitmen terhadap target Anda sendiri. Istilahnya: It’s now or never!

Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai target, kita akan kembali bersemangat.

Koreksi: fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia lakukan untuk mencapai semua target? Kemudian jangan menyerah sebelum target tersebut tercapai.

7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri 

Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau lebih tepat, apa saja yang harus Anda lakukan?

Cukup sederhana:
• Konsumsi produk-produk MLM Anda, jadilah product of the products 
• Lakukan promosi offline dengan memberikan presentasi yang optimal dan terus
menerus untuk mensponsori konsultan baru. 
• Lakukan promosi online untuk mensponsori konsultan baru dan binalah secara
online. 
• Lakukan training kepada Jaringan Anda agar menduplikasikan ke-3 hal tersebut
di atas.

Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak konsultan yang melakukannya? Tanpa
mempercayai dan mengkonsumsi sendiri produk MLM Anda , sangatlah sulit untuk membuat orang lain mengkonsumsinya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat, tidak semua konsultan akan menghasilkan bonus yang besar di organisasi Anda.  

Tapi selama mereka mempercayai dan mengkonsumsi produk, Anda akan terus mendapatkan bonus.

Produk adalah kunci utama apakah Anda akhirnya akan bisa pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan seberapa besar uang pensiun Anda tersebut).

Seringkali konsultan MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan presentasi, apalagi training.

Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis MLM Anda.


Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan kesalahan klasik diatas? Anda bisa menyadari dan mengakui kesalahan mana yang Anda lakukan dan Anda DUPLIKASIKAN. Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah mengerjakan bisnis MLM seperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting, jangan Anda pernah merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di masa lampau.

Sumber :
http://adepaulina.blogspot.com

Bisnis kok Malu?


 



Anda pernah mabuk kepayang? Pasti pernah. Saat mencintai pasangan, dulu, sehari saja tak berjumpa, rasanya sudah tak karuan. Malahan ketika berjalan bersama melewati tempat yang agak temaram dn sepi, mungkin ada di antara Anda yang mencuri cium pasangan. Rasanya, hmmm… Hanya Anda dan pasangan yang tahu…

Begitulah. Anda tak ingin momen romantis itu di ketahui orang lain. Sebaliknya, Anda juga punya rasa ingin tahu yang besar terhadap saat-saat romantis orang lain. Dan, orang lain pun punya alasan sama seperti Anda. Malu.

Artinya romantisme selalu menarik perhatian. Faktanya memang demikian. Buktinya, film-film romantis, selalu diminati alias tak pernah sepi penggemar.

Lalu apa hubungannya dengan bisnis?

Begini, jika seseorang memutuskan untuk serius memulai sebuah bisnis, itu artinya dia telah menjalin sebuah hubungan romantis dengan produknya. Ada harapan besar yang ditambatkan dalam “hubungan” tersebut. Berbagai uji coba dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Maka, output-nya, umumnya, juga berupa benda atau jasa dengan kualitas baik – karena dikerjakan dengan serius dan penuh kecintaan. 

Tapi, mengapa kemudian produk yang bagus itu dirahasiakan? 
Padahal itu adalah “buah” cinta Anda.

Ada sebuah frase, “Doing business without advertising is like kissing a girl in the dark”. Tak ada orang lain yang tahu apa yang Anda lakukan, selain diri dan pasangan Anda. 

Jadi apa gunanya kalau hanya Anda dan pasangan (baca: staff) Anda saja yang menikmati produk bagus itu. Maksudnya, orang (baca: calon konsumen) akan melirik produk Anda, jika Anda mengomunikasikan produk tersebut. Bisa berupa iklan atau publikasi lainnya. Tentu saja, karena perangkat komunikasi pemasaran itu bukan hanya iklan.

Komunikasi pemasaran secara umum bisa dikatakan sebagai aktifitas promosi. Intinya menyampaikan pesan tentang bisnis yang Anda lakukan kepada publik. Materi pesannya tak mesti melulu mengenai keunggulan produk. Boleh apa saja tergantung kreatifitas Anda mengeksplorasi elemen bisnis itu sendiri. Bukankah pesan itu tidak selalu disimbolkan dengan kata-kata saja. Oleh sebab itu media yang digunakan pun bisa beragam.

Jika memang aktifitas promosi itu direncanakan sebagai iklan, pesannya bisa dirancang dengan judul menarik, persuasif disertai gambar relevan yang seluruhnya terkemas dalam tata letak (lay out) menawan. Atau membuat sebuah film pariwara berdurasi beberapa detik kalau ingin ditayangkan lewat televisi atau media audio-visual lainnya.

Aktifitas promo lain seringkali berupa penyampaian pesan langsung kepada target market. Perusahaan peritel kerap menyebarkan newsletter dari rumah ke rumah di sekitar tempat usahanya. Isinya harga dan foto barang kebutuhan yang masuk dalam program diskon saat itu. Sedangkan pengusaha mall tak jarang menyampaikan “undangan” kepada publik untuk menyaksikan penampilan artis terkenal atau acara lomba yang terbuka untuk umum.

Dalam kegiatan promosi, kian banyak orang yang menerima pesan yang disampaikan, semakin baik. Untuk itu penggunaan media komunikasi massa cetak dan elektronik bisa diandalkan. Namun, hal itu memerlukan biaya yang sangat besar dan hampir pasti tidak akan menjadi pilihan bagi pelaku bisnis menengah bawah.

Mungkin itu sebuah tantangan. Tapi materi pesan promosi juga adalah soal kreatifitas. Masih ingat saat awal Walls melakukan peneterasi pasar? Serbuan becak gerobak unik yang dilengkapi dengan identitas suara  (keysound) unik ke daerah pemukiman, cukup membuat pemain lama bisnis es krim kalang kabut. Ide gerobak  - sebagai pengganti mobil penjual es krim yang berdisain lucu di luar negeri – dengan penanda audio tersendiri itu kemudian banyak ditiru oleh pedagang keliling lain. Sari roti di antaranya.

Contoh lain, kalau saja waralaba D’Crepes tidak mempertontonkan cara memasak camilan itu yang cukup unik, mungkin ia tidak akan mempunyai nilai diferensiasi dengan snack lainnya. Proses pembuatan yang lain dari biasa  dan terkesan bak sebuah keahlian khusus itu merupakan pesan promosi yang menggugah minat publik. Sangat efektif.

Beda lagi promosi yang dilakukan sekumpulan anak muda dalam menjual t-shirt dan jeans serta aksesoris yang bisa membuat orang berdandan a la musisi heavy metal. Mereka mendandani pramuniaganya yang semuanya cantik-cantik itu sesuai tema gerainya. Sehingga secara langsung menjadi mereka model bagi tokonya. 

Selain musik cadas yang selalu mengalun, di toko itu banyak remaja yang nongkrong. Belakangan mereka malah membentuk komunitas yang melahirkan grup-grup band indie. Sedangkan si pemilik gerai memfasilitasi mereka sekaligus memperluas usaha dengan membuka café bertema sama, heavy metal.

Peluang berpromosi memang terbuka dari segi apa saja. Termasuk memanfaatkan hari tema sedunia, bahkan hari besar nasional. Hari Perempuan  Internasional, tanggal 8 Maret, lalu “diperingati” oleh sebuah toko buku dengan memberikan diskon besar bagi buku-buku soal perempuan. Sementara, ada pula desainer  yang menggelar karyanya di Hari Kartini. Inspirasinya dari pesona busana tradisional wanita Indonesia, katanya. Asal tidak vulgar dan menyinggung rasa kebangsaan, mungkin hal itu boleh saja.

Akhirnya hanya kreatifitas saja yang membatasi isi pesan dan cara penyampaiannya dalam berpromosi. Produk atau jasa berkualitas yang merupakan output usaha merupakan bentuk cinta Anda dalam berbisnis. Jadi, tidak perlu dirahasiakan dan malu-malu seperti soal ciuman itu.

Sumber :
http://www.navigasibisnis.com

Wednesday, December 25, 2013

Steve Chen - Pendiri Youtube


Steve Chen lahir pada bulan Agustus 1978, dia adalah seorang pengusaha internet keturunan Taiwan-Amerika. Steven Chen adalah co-founder dan pendiri dari situs YouTube. Dia Dibesarkan di Taiwan, Chen dan keluarganya kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat ketika ia berusia 15. 

Setelah lulus dari University of Illinois di Urbana-Champaign, ia kemudian bekerja di PayPal di mana ia bertemu Chad Hurley dan Jawed Karim. Pada tahun 2005, ia dan dua orang lainnya mendirikan YouTube, website yang dirancang untuk berbagi video. Dia menjabat sebagai Chief Technology Youtube sebelum dijual kepada Google Sebesar 1,65 milyar.

YouTube dengan cepat tumbuh menjadi salah satu Web situs terpopuler di dunia, dan menempati peringkat situs web yang paling populer di urutan 10 di dunia hanya setahun setelah peluncuran. dilaporkan 100 juta klip dilihat setiap hari di YouTube, dengan tambahan 65.000 video baru diupload setiap 24 jam.

Dia mulanya berkerja di paypal, dan menjadi seorang karyawan awal di PayPal , di mana di paypal kemudian ia bertemu Chad Hurley dan Jawed Karim yang akan bersama-sama mendirikan youtube. Pada tahun 2005, mereka didirikan YouTube. 

Dia sebelumnya menjabat sebagai Chief Technology Officer di YouTube, dan saat ini dipekerjakan oleh Google. Chen juga seorang karyawan awal di Facebook , meskipun ia meninggalkan jabatannya setelah beberapa bulan untuk memulai YouTube. Pada bulan Juni 2006, Chen disebut oleh Bisnis 2.0 sebagai salah satu dari " 50 orang yang berpengaruh saat ini" dalam bisnis selain dua orang temannya yang juga merupakan salah satu dari pendiri youtube chad hurley dan jawed karim.

Pada tanggal 16 Oktober 2006, Chen dan Hurley menjual YouTube untuk Google, Inc senilai $ 1,65 miliar. Chen menerima 625.366 lembar saham Google dan 68.721 tambahan dan di percayai sebagai bagian dari penjualan. Saham Google yang ia terima adalah senilai $ 350.000.000 di Google 30 Oktober 2007 penutupan harga saham. Chen telah terdaftar sebagai salah satu dari 15 ilmuwan Asia To Watch oleh Majalah Scientist Asia pada tanggal 15 Mei 2011.

Sumber :

http://en.wikipedia.org
http://www.biography.com
http://kolom-biografi.blogspot.com

Tuesday, December 24, 2013

Hidup adalah Memilih


Hidup itu selalu memilih..
Mau masuk sekolah
milih-milih mana yang kualitasnya bagus, jaraknya dari rumah jauh apa gak

Begitu lulus sekolah
milih juga, mau kerja atau lanjutin S2 S3 atau wirausaha

Mau nikah
milih milih mana pasangan yang tepat buat kita

Mau jalanin bisnis sendiri
Milih juga mana yang cocok ama kita

Yang harus digarisbawahi, kalo sudah MEMILIH sebaiknya jalanin dengan KONSISTEN dan KOMITMEN apapun resikonya, kan sudah dipilih ^,^

Monday, December 23, 2013

Tips untuk Mencapai Kemandirian Finansial


“Wah bulan ini keuanganku payah bro.Belum tiba waktunya gajian, dompet udah bikin menangis. Kenapa ya aku sering payah begini, padahal pengeluaranku biasa saja,” tutur salah seorang sahabat kepada saya, belum lama ini.

Dia sering merasa heran mengapa dananya selalu habis dan tidak tahu digunakan untuk apa saja selama ini.

Tampaknya, masalah tersebut biasa dihadapi kaum lajang. Sulit mengelola keuangannya sendiri dan masih belum mencapai kemandirian fi nansial yang ideal.

Lalu, apakah sebenarnya kemandirian finansial hanya berarti sebatas tidak bergantung secara materi dari orang tua?

Perencana Keuangan QM Finansial Muhammad Teguh mengatakan sebenarnya kemandirian finansial saat masih lajang sangat mungkin dilakukan tapi memang memerlukan kedisiplinan cukup tinggi.

“Sejak muda, dan masih lajang, telah memiliki penghasilan bulanan, seharusnya sangat mungkin untuk mencapai kemandirian finansial. Namun, kebanyakan saat masih lajang masing tergoda untuk bersenang-senang tanpa memikirkan kestabilan keuangannya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mencapai kemandirian finansial sebenarnya dapat dimulai dari menyisihkan sebagian uang atau penghasilan yang didapatkan setiap bulannya. Hal itu untuk dijadikan kembali sebagai aset yang aktif atau produktif, seperti dijadikan instrumen investasi.

Oleh karena itu, lanjutnya, inti kemandirian finansial adalah situasi di mana individu itu tidak memiliki ketergantungan dengan uang. Mau membeli apa saja, uang pun tersedia.

Tak hanya itu, tetapi juga uang yang dimilikinya itu pun mampu menghasilkan uang lagi. Salah satu caranya adalah dengan menginvestasikannya.

“Untuk mencapai situasi ideal itu, tetap semuanya harus ada perencanaan dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk investasi,” tuturnya.

Teguh mencontohkan, misalnya menyisihkan 20%-30% dari penghasilan untuk diinvestasikan dengan membeli saham, reksadana, emas, properti, atau membeli instrumen lainnya.

“Sehingga uang yang dimiliki itu akan mampu bekerja sendiri dan menghasilkan uang lagi tanpa mengganggu penghasilan kita selama ini,” tuturnya.

Namun demikian, masalah kedisiplinan dalam mengatur arus kas juga sangat berperan untuk dapat konsisten menyisihkan sebagian penghasilan tersebut. “Jadi individu mandiri harus konsisten pada perencanaan bahwa sebagian untuk investasi dan disiplin dalam mengatur arus kas, agar tidak mengganggu keuangan yang selama ini telah didapatkan,” ujar Teguh.

Menurutnya, kuncinya adalah konsisten pada tujuan keuangan yang telah direncanakan dan yakin dapat mengimplementasikannya.

Sebagai pemula, sisihkan sebagian dana dan investasikan pada instrumen yang cukup aman. Kalau merasa belum mahir investasi di saham, bisa beli reksadana, atau emas, atau lainnya,” ujarnya.

--------------------------------

Tidak semua pengusaha mempersiapkan perencanaan dananya dengan matang, tidak heran bila banyak pelaku usaha yang kesulitan untuk mengembangkan unit usahanya.

Selain mengharapkan laba usaha yang cukup besar, setiap pelaku usaha tentunya menginginkan bisnisnya bisa berkembang dengan pesat. Namun, sayangnya tidak semua pengusaha mempersiapkan perencanaan dananya dengan matang, sehingga tidak heran bila sampai hari ini banyak pelaku usaha yang masih kesulitan untuk mengembangkan unit usaha yang mereka jalankan.

Kendala seperti ini tentunya tidak hanya dialami oleh segelintir pelaku usaha. Biasanya, sebagian besar pelaku usaha mengesampingkan dana pengembangan usaha, sehingga setiap keuntungan yang mereka dapatkan hanya dihabiskan untuk mencukupi kebutuhan pribadinya. Kondisi seperti ini tentunya memberikan efek yang kurang baik bagi perkembangan bisnis Anda.

Karenanya, bagi Anda para pemula yang ingin terjun di dunia usaha, berikut kami informasikan beberapa tips bisnis yang bisa dijalankan untuk mulai belajar menyisihkan laba usaha untuk pengembangan unit usaha.

Pertama, hitung terlebih dulu berapa pendapatan bersih dan berapa modal yang anda keluarkan. 
Dengan mengetahui besarnya modal dan penghasilan yang Anda dapatkan setiap bulannya, maka Anda bisa mengetahui dengan jelas seberapa besar laba usaha yang Anda dapatkan dari peluang bisnis yang dijalankan. Setelah mengetahui besarnya laba, Anda bisa mulai mengatur keuangan usaha sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Kedua, mengelola laba usaha sesuai dengan kebutuhan. 
Setelah Anda mengetahui besarnya laba usaha yang diterima setiap bulannya, selanjutnya pilah dana tersebut sesuai dengan kebutuhan yang ada. Misalnya Anda menerima omzet per bulan sebesar Rp 5 juta dan menghabiskan modal usaha sekitar Rp 3 juta, maka keuntungan bersih yang Anda terima pada bulan tersebut sebesar Rp 2 juta. Dari keuntungan Rp 2 juta tersebut, Anda bisa mengambil Rp 1 juta untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan sisanya lagi yang sebesar Rp 1 juta bisa Anda masukkan ke dalam tabungan usaha yang sengaja Anda buat untuk perencanaan bisnis Anda.

Ketiga, Anda bisa membuka beberapa rekening tabungan untuk memisahkan dana usaha dan dana pribadi. 
Agar Anda tidak kerepotan dalam memilah keuangan usaha, Anda bisa membuka beberapa rekening bank untuk membedakan dana usaha anda, tabungan pribadi Anda, dan tabungan khusus untuk pengembangan bisnis Anda. Dengan begitu, arus keuangan Anda bisa terlihat dengan jelas dan resiko bercampurnya keuangan usaha dengan dana pribadi bisa terhindari.

Semoga informasi keuangan yang mengangkat judul tentang sisihkan laba usaha untuk pengembangan bisnis Anda ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang masih bingung mengelola laba usaha yang diterima setiap bulannya. 


Sumber :
http://entrepreneur.bisnis.com
http://bisnisukm.com

Sunday, December 22, 2013

Jeff Bezos : Pendiri Amazon.com


Jeffrey Preston Bezos (lahir di Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964; umur 49 tahun) adalah pendiri, direktur utama, CEO, dan ketua dewan direktur Amazon.com. Lulusan Universitas Princeton, Bezos pernah menjadi anggota Phi Beta Kappa, bekerja sebagai analis keuangan untuk D. E. Shaw & Co. sebelum mendirikan Amazon pada tahun 1994. Ia pernah dipilih sebagai Person of the Year oleh majalah TIME.

Sejak kecil, Bezos sudah memperlihatkan bakatnya di bidang mekanik. Bezos balita pernah mencoba membongkar sendiri tempat tidur miliknya dengan obeng.

Bezos menunjukkan minatnya pada bidang ilmu sejak masih muda. Ia mengutak-utik alarm listrik supaya sang adik tidak masuk ke kamarnya. Garasi orang tua juga dijadikannya laboratorium untuk eksperimen ilmiah. Setelah orang tuanya pindah ke Miami, Florida, Bezos melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Miami Palmetto. 

Ketika diterima di Universitas Princeton, Bezos ingin mengambil jurusan fisika, tapi berubah pikiran dan mendalami komputer hingga lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik.

Setelah lulus dari Princeton, Bezos mendapat pekerjaan di Wall Street yang berhubungan dengan komputer. Jaringan komputer dibangunnya di sebuah gedung yang dijadikan pusat perdagangan internasional oleh perusahaan bernama Fitel. 
Selanjutnya Bezos bekerja untuk D. E. Shaw & Co..

Pada tahun 1994 Bezos mendirikan situs web Amazon.com. Model bisnis Amazon.com dirancangnya sewaktu mengendarai mobil dari New York ke Seattle. Kantor Amazon.com yang pertama adalah garasi rumah Bezos. Situs web Amazon.com yang didirikan Bezos membawanya sebagai salah seorang pengusaha sukses era dot-com. 

Tahun 1995, Bezos mulai mendirikan Amazon.com sebagai toko buku online yang dijalankan dari garasi rumahnya di Seattle, Washington. Jeff Bezos sebelumnya telah melakukan penelitian dengan membuat daftar 20 perusahaan mail-order teratas dan mengamati bahwa tidak ada penerbit buku yang memiliki mail-order karena membuat katalog yang komprehensif akan memerlukan ribuan halaman dan akan memakan budjet besar jika melakukan penawaran lewat email.

Setelah melakukan studi ini, Jeff Bezos rajin menghadiri konvensi tahunan American Bookseller’s Associaton untuk melakukan lobi-lobi dengan beberapa penjual buku.

Pada bulan Juni 1999 situs web Amazon.com mulai diujicoba dan pada 16 Juli 199 mulai melayani konsumen di setiap negara bagian dan merambah 45 negara lain.

Sebagian besar kekayaan Bezos berasal dari kepemilikan saham di Amazon.com. Pada tahun 1998, Bezos memiliki 41 persen saham Amazon.com, tapi jumlahnya berkurang menjadi tinggal 24,26 persen (sekitar 100 juta lembar saham) pada tahun 2006. Gajinya tidak pernah naik sejak tahun 1998, besarnya AS$81.840 per tahun ditambah tunjangan sebesar AS$1,1 juta. Walaupun demikian, Bezos masih masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia.[4]
1999 – AS$10,1 miliar, peringkat 19
2000 – AS$6,0 miliar, peringkat 23
2001 – AS$2,0 miliar, peringkat 234
2002 – AS$1,5 miliar, peringkat 293
2003 – AS$2,5 miliar, peringkat 147
2004 – AS$5,1 miliar, peringkat 82
2005 – AS$4,8 miliar, peringkat 41
2006 – AS$4,3 miliar, peringkat 147
2007 – AS$8,7 miliar, peringkat 35

Kunci sukses sebuah usaha dari Jeff Bezos Pendiri Amazon.com

Biografi Jeff Bezos - Pendiri Amazon.com

1. Beraksi dan Ambil Risiko

Jeff Bezos mengaku tidak pernah ragu untuk melakukan aksi, tidak sekadar berbicara. Bahkan jikalau apa yang ditempuhnya belum tentu berhasil, ia tetap mau mencoba dan mengambil risiko.
"Jika Anda memutuskan bahwa hanya akan melakukan hal-hal yang yang Anda tahu akan berhasil saja, Anda akan meninggalkan begitu banyak kesempatan," kata Jeff suatu ketika.

"Kami mau untuk melakukan perjalanan di kegelapan dan terkadang kami menemukan sesuatu yang benar-benar bekerja," kata Jeff Bezos mengibaratkan.

2. Meminimalisir Penyesalan

Bezos tidak segan untuk bertindak karena Jeff Bezos tidak ingin menyesal di masa depan. Memang mendirikan sebuah bisnis dari nol adalah perjudian. Namun meskipun pada akhirnya gagal, ia berprinsip setidaknya sudah mencoba.
"Aku tahu jika gagal, aku tidak akan menyesalinya. Namun aku mengetahui satu hal yang mungkin akan aku sesali yaitu jika tidak mau mencoba," kata pria berkepala pelontos itu.

3. Promosi dari Mulut ke Mulut

Ia menilai satu-satunya cara untuk sukses adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin. Sehingga konsumen dengan sendirinya melakukan promosi dari mulut ke mulut yang menguntungkan Amazon.
"Jika Anda membangun pengalaman yang mengesankan bagi konsumen, mereka akan berkata satu dengan yang lain soal itu. Hal itu sangatlah powerfull," tutur Bezos.

4. Utamakan Konsumen

Dalam berjualan, tidak ada yang lebih penting dari konsumen. Karena tanpa konsumen, perusahaan akan kolaps. Prinsip ini benar-benar diterapkan oleh Bezos.
"Satu hal yang paling penting adalah fokus secara obsesif terhadap konsumen. Tujuan kami adalah menjadi perusahaan di bumi yang paling terpusat pada konsumen," sebutnya.

"Jika ada satu alasan kami melakukan dengan lebih baik dari rekan kami di internet dalam 6 tahun terakhir, itu karena kami berfokus pada konsumen seperti sebuah sinar laser," katanya mengibaratkan.

5. Terus Berinovasi

Tampak bahwa Jeff Bezos tidak ingin hanya mandek, namun terus melakukan invovasi terhadap Amazon.
"Yang berbahaya adalah tidak berkembang," tutur Bezos suatu ketika.

6. Keras Kepala

"Hal tentang menemukan sesuatu adalah Anda secara bersamaan harus keras kepala dan juga fleksibel," kata Bezos. Untuk berhasil atau menemukan sesuatu, kedua hal tersebut menurut bezos sangat diperlukan.

"Jika Anda tidak keras kepala, Anda akan menyerah terlalu cepat. Dan jika Anda tidak fleksibel, Anda tidak akan melihat solusi berbeda suatu masalah yang sedang Anda coba selesaikan," jelasnya.

7. Meniru

Bezos mengaku tidak malu atau anti untuk meniru hal-hal baik yang dilakukan oleh para kompetitornya. Kemudian menerapkannya di Amazon untuk menjadi lebih baik lagi.
"Kami melihat para kompetitor kami, belajar dari mereka, melihat hal-hal yang mereka lakukan pada para pelanggan dan meniru hal-hal tersebut sebanyak kami bisa," kata Jeff Bezos.

8. Bekerja Keras

Untuk mencapai sesuatu yang baik dan keberhasilan, memang diperlukan kerja keras. Hal itu juga diyakini benar oleh Jeff Bezos. Ia mendorong orang-orang untuk melakukan sesuatu yang besar dan membuat sejarah. Sampai sekarang pun Bezos masih terus bekerja keras untuk mengembangkan bisnis Amazon yang sebenarnya sudah meggurita. Ia pernah mengatakan bahwa bisnis internet masih berada di tahap awal.
"Bekerja keraslah, have fun, dan buatlah sejarah," sarannya.


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://kolom-biografi.blogspot.com

Saturday, December 21, 2013

Berlatih 10.000 Jam

Bukan Sekadar Jam Terbang

Anda mungkin pernah mendengar aturan 10.000 jam. Apa itu?

Apabila Anda ingin ahli level dunia di bidang yang Anda tekuni Anda perlu berlatih selama 10.000 jam. Teori ini muncul setelah tiga orang pakar yaitu K. Anders Ericsson, Ralf Th. Krampe, dan Clemens Tesch-Romer melakukan riset di Berlin Academy of Music. Mereka menemukan fakta bahwa para ahli level dunia menghabiskan waktu 10.000 jam untuk berlatih.

Namun perlu diingat, 10.000 jam adalah waktu yang dihabiskan untuk berlatih bukan hanya sekadar “jam terbang”. Karena itu, tidak mengherankan apabila ada banyak orang yang sudah bekerja puluhan tahun dan telah memiliki jam terbang lebih dari 10.000 jam namun mereka tidak ahli dalam bidang apapun.

Banyak orang yang terjebak kepada rutinitas kerja. Mereka jam terbangnya bertambah tetapi keahliannya tidak meningkat secara berarti. Mengapa? Karena mereka tidak berlatih, mereka hanya menjalankan rutinitas pekerjaan. Nah, agar pekerjaan Anda menjadi tempat berlatih sehingga Anda kelak benar-benar menjadi ahli, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.

Pertama, milikilah target spesifik untuk meningkatkan kemampuan yang melebihi kemampuan saat ini. Biasakanlah bekerja dengan target, bukan hanya target pencapaian kerja tetapi target peningkatan keterampilan yang spesifik. Salah satu hal yang menambah kenikmatan hidup adalah target kerja tercapai di saat yang bersamaan keahlian atau keterampilan kita juga meningkat.

Sayangnya, banyak orang yang hanya puas dengan pencapaian target kerja. Mereka melupakan bahwa perlu juga pencapaian peningkatan keahlian. Di dunia training, saya sering bertemu dengan trainer yang puas dengan banyaknya order namun ia lupa meningkatkan kemampuan diri. Pelan tapi pasti namanya akan tenggelam, namun ia tidak menyadarinya.

Kedua, lakukanlah latihan Anda dengan semangat dan gairah yang besar. Agar hal ini terjadi maka pilihlah sesuatu yang ingin Anda kuasai sesuai dengan passion Anda. Setiap orang pasti punya kelebihan maka fokuslah pada kelebihan Anda. Jangan ingin menjadi orang lain.

Apabila Anda semangat berlatihnya “hangat-hangat tahi ayam” boleh jadi keahlian yang ingin Anda kuasai bukanlah passion Anda. Wajar apabila Anda kemudian tidak akan ahli di bidang apapun. Sebab, rutinitas tanpa gairah yang besar hanya akan menjadikan Anda zombie alias mayat hidup dan menjauhkan Anda ahli di bidang apapun.

Ketiga, mintalah feedback dari ahlinya. Ketahuilah, feedback seorang ahli itu lebih baik daripada komentar dari seribu orang yang tidak ahli. Carilah orang yang ahli dibidang yang Anda tekuni, mintalah penilaian dari mereka. Dengarkan pendapat mereka kemudian tingkatka kemampuan Anda.

Mulai hari ini, jangan hanya fokus dan puas pada jam terbang. Jadikanlah jam terbang Anda sebagai media untuk terus berlatih dengan memenuhi kriteria tersebut di atas agar Anda benar-benar menjadi ahli di level dunia.

Sumber :
 @jamilazzaini
http://kampungwirausaha.com