Saturday, December 7, 2013

Nilamsari : Pemilik Kebab Baba Rafi


Kebab Turki Baba Rafi berawal dari lapak sederhana di daerah Manyar, Surabaya, Baba Rafi kini telah berkembang dengan 850 outlet di seluruh Indonesia. Adalah Nilam Sari, Direktur Marketing sekaligus pemilik Baba Rafi, sosok wanita pekerja keras yang menjadi rahasia sukses Baba Rafi.

Proses belajar tidak hanya ada di sebuah ruang kelas. Pengetahuan juga bukan hanya monopoli pihak manapun yang mengklaim bahwa dirinya pemilik pengetahuan. Maka tidaklah salah jika kita memiliki kebebasan untuk belajar dari mana saja.

Nilamsari tampaknya tahu betul apa arti dari kalimat “Pengalaman ada guru terbaik.” Bersama sang suami, Hendy Setiono, ia membangun sebuah bisnis yang mulanya hanya setingkat kaki lima saja. Kini perusahaan yang ia kelola telah mendapat pengakuan tingkat nasional.

Menikah di usia muda, 19 tahun, bisa jadi masih dianggap baru saja meninggalkan masa remaja. Nilam yang ketika itu meresmikan hubungannya dengan seorang pria bernama Hendy Setiono, mau tidak mau harus menghadapi pertanyaan : di usia muda seperti itu, bisnis apa yang bisa dan mau dijalankan?

Kuliah belum selesai. Sertifikat yang menandakan pengetahuan yang mereka miliki dari sebuah lembaga pun tidak dimilikinya. Kala itu, Nilam hanya mengetahui bahwa dirinya menyenangi bidang penjualan / sales. Dirinya pernah bekerja sebagai broker di bidang properti dan cukup menghasilkan. 

Namun pekerjaan itu hanya sesaat saja karena terjadi beberapa perselisihan di antara para agen. Adanya perselisihan tersebut, maka praktis membuat pihak manajemen harus turun tangan. Mengetahui keadaan yang demikian, Nilam merasa kurang cocok. Ia tidak bisa berada di bawah orang lain yang mengatur gerak dirinya. “Saya merasa kurang cocok untuk berada di posisi tersebut karena harus merasa dikendalikan oleh pihak manajemen,” ujarnya.

“Dulu awalnya saya membuka usaha burger. Penjualan burger cukup bagus, dari satu gerobak, kami sampai punya 6 buah gerobak. Tapi, semua drop begitu ada salah satu competitor masuk. Sejak awal saya dan suami memang berniat membuka usaha sendiri karena saat itu kami berdua masih kuliah jadi rasanya kemungkinan kecil ada perusahaan yang menerima kami untuk bekerja,” Nilam mengawali cerita.

Drop menghadapi kenyataan usaha burger mereka bangkrut, akhirnya Nilam dan suami memutuskan untuk mengambil jeda dan mengunjungi mertuanya yang tinggal di Qatar. Dalam perjalanannya di Qatar inilah Nilam mendapatkan ide untuk kembali membuka usaha kuliner, kebab. “Ketika usaha burger kami bangkrut, jujur saja saya dan suami memang agak drop. 

Akhirnya, kami memutuskan untuk mengunjungi mertua yang ada di Qatar. Selama di sana, kami melihat kebab sangat banyak banyak dijual di pinggir jalan. Akhirnya, kami memutuskan untuk mencoba membawa kebab ke Indonesia. Kemudian, kami memodifikasi resep asli kebab hingga akhirnya jadilah kebab fusion Baba Rafi,” Nilam bercerita.

Beberapa waktu lalu wanita yang sempat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Ilmu Politik UNAIR, Surabaya, menjadi salah satu pemenang Young Caring Professional Award 2012 (YCPA 2012). Bahkan, ia terpilih sebagai Finalis Terfavorit lantaran memperoleh vote terbanyak dalam jejaring sosial.

Usai gemerlap penganugerahan YCPA 2012, Nilam sempat berbagi kebahagiaan dengan reporter SWA Online, Tika Widyaningtyas. “Saya sendiri tidak menyangka akan memenangkan ajang semacam ini,” aku ibu tiga anak tersebut. 

Keikutsertaannya dalam YCPA 2012 bermula dari sebuah telepon dua bulan lalu. Saat itu Nilam baru saja tiba dari perjalanan umrohnya. Masih jetlag, ia mendapat telepon dari SWA, menginformasikan ajang YCPA 2012. Yang ada dalam pikirannya, YCPA merupakan ajang bagi para pelaku bisnis.

Nilam mengikuti YCPA bukan tanpa persiapan. Ia sudah pasang kuda-kuda menghadapi pertanyaan terkait bisnisnya. “Saya siap-siap dapat pertanyaan tentang BEP, outlet-outlet, model bisnis, tapi ternyata  pertanyaannya sama sekali bukan itu!” kenangnya. Nilam cukup terkejut ketika ditanya salah satu juri mengenai tujuan hidupnya. Keterkejutannya belum usai tatkala Nilam mengikuti beauty-class. “Itu kali pertama saya pakai eyeliner, pertama cukur alis juga.”

Selain menjadi salah satu dari 9 pemenang YCPA 2012, Nilam juga berhasil merebut piala finalis YCPA 2012 terfavorit. Ia meraup vote terbesar di antara 20 finalis lain di sosial media.

“Saya ikut banyak komunitas. Tiga anak saya sekolah di tempat yang berbeda-beda. Nah, saya mengerahkan ibu-ibu teman sekolah anak saya untuk vote.” Kawan SMA, Rotary, dan mitra bisnisnya pun tak luput dari ajakan vote Nilam.

Saat ini Nilam dan suaminya, Hendy Setiono tengah mengembangkan Baba Rafi Akademik. Di akademi tersebut mereka mendidik tenaga muda lulusaa SMA atau di bawahnya secara cuma-cuma. Nantinya tenaga muda itu akan diangkat menjadi pramusaji, mengembangkan outlet, atau bahkan menjalin kemitraan dengan Baba Rafi. “Tidak menutup kemungkinan juga mereka membuka franchise sendiri,”Nilam menegaskan.


Sumber :
http://swa.co.id
http://www.majalahexcellent.com
http://www.fimela.com

No comments :

Post a Comment