Friday, November 29, 2013

Ruth Handler : Bisnis Boneka Barbie


Para penggemar boneka Barbie seharusnya mengenal Ruth Handler, si penemu sekaligus pendiri boneka yang menjadi mainan anak-anak tersukses sepanjang sejarah dunia. Mainan boneka itu dinamakan Barbie karena diambil dari nama anak perempuannya, Barbara Millicent Roberts.

Pencetus lahirnya boneka yang mendunia itu pada awalnya berupaya menjual imajinasi. Ia sadar bahwa pembelinya adalah gadis kecil. Tapi, sebelum mencetuskan Barbie ia tahu di seantero wilayah negeri Paman Sam, para gadis kecil dalam masa bermainnya selalu mengimpikan saat dirinya dewasa kelak. Menangkap peluang itu, ia pun meluncurkan boneka yang tak lazim di jamannya.

Barbie sendiri memulai jalan kesuksesan setelah melewati debutnya di televisi pada Maret 1959. Dalam tampilan iklan pertama tersebut, Barbie yang mengakibatkan munculnya kolektor sebanyak 100 ribu orang itu hadir bukan sebagai boneka, namun seakan mewakili seorang model fesyen. Hanya sekali dalam iklan berdurasi 60 detik, Barbei disebut sebagai boneka dan mampu mencuri perhatian warga Amerika Serikat.

Melihat iklan itu, banyak anak-anak di Amerika yang merengek kepada orang tuanya untuk dibelikan boneka berbentuk gadis dewasa tersebut. Tak pelak, dalam sekejap permintaan terhadap boneka tersebut seolah mampu menghipnotis masyarakat AS hingga dalam sekejap penjualan naik berlipat-lipat.

Seiring kesuksesan menghampiri, pada 1961 konsumen Barbie mengirim ribuan surat kepada pemiliknya untuk mencarikan pasangan boneka tersebut. Akhirnya lahirlah Ken, yang saat pertama keluar malah mendapat cemoohan dari publik yang sinis beranggapan bahwa boneka laki-laki tak akan mungkin laris terjual. Nyatanya, hadirnya Ken melengkapi Barbie yang membuat tingkat penjualan dua boneka pasangan itu melonjak drastis.

Bayangkan, dalam satu detik, dua buah boneka Barbie terjual di seluruh dunia. Barbie memang ikon mainan anak-anak perempuan hingga wanita dewasadi seluruh dunia selama lebih 50 tahun. Ia merupakan mainan terlaris sepanjang masa yang tiada tandingannya. Sebuah pencapaian yang tak main-main dan bahkan cenderung spektakuler.

Namun, kesuksesannya diwarnai perjalanan panjang jatuh bangunnya seorang bernama Ruth Handler. Sebagai pendiri Mattel Company, salah satu perusahaan mainan raksasa dunia, dia sempat mengalami nasib pahit dengan didepak dari perusahaan. Meski begitu, ia berhasil bangkit dari keterpurukan dan meraih kejayaan paska momen buruk itu.

Sebuah kisah perjuangan dan kesuksesan yang sangat menggugah, komentar Pusblisher Weekly. Sebagai perusahaan mainan terbesar di dunia, Barbie jelas punya kisah yang patut disimak, tambah Time Magazine.

Keunggulan buku ini adalah ditulis berdasarkan penelitian, wawancara eksklusif, serta berbagai cerita yang tak pernah dipublikasikan sebelumnya. Sehingga di lembar bagian akhir jangan kaget jika mendapati susunan buku yang tercantum dalam daftar pustaka. Mengingat dapat disebut buku ini termasuk sejarah dengan mengedepankan cerita ilmiah bersumber buku, film, artikel, hingga interviu dengan karyawan Mattel dan keluarga besar Ruth Handler.

Maka itu, tak salah jika dinyatakan inilah buku yang mengangkat kisah sukses yang sangat menggugah tentang seorang wanita imigran yang dapat dikatakan berhasil mengubah bisnis dan budaya negeri Paman Sam selamanya melalui karya yang dibuatnya.

Tak hanya kisah sukses, dalam buku ini juga terselip keterlibatan Ruth Handler dalam kasus penipuan, kematian sang putra tercinta karena AIDS yang merupakan inspirasi pembuatan tokoh Ken, hingga perjuangannya melawan penyakit kanker payudara. Semua itu tidak mematahkan sosok Ruth yang dikenal ambisius dan bertangan besi untuk menjadi sang pelopor dan master entrepreneur.

Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com

No comments :

Post a Comment