Thursday, February 20, 2014

Spektrum Bisnis


Para pelaku bisnis kecil, punya penyakit yang hampir sama. Punya keinginan untuk memiliki bisnis besar, tapi setelah tertempa berbagai masalah, mulai goyah keyakinannya. Penyebab utamanya hanya satu, mental. Pengusaha bisnis besar, mereka punya mental baja. Tahan segala cobaan dan ujian, selalu optimis.

Pelaku bisnis kecil, kena satu dua masalah langsung drop. Merasa bahwa bisnis kecil ini bukan jalannya. Mulailah ia berlompatan dari satu bisnis kecil ke bisnis kecil lainnya. Terus seperti itu, mencari bisnis besar yang semu. Dia tidak tahu bahwa kunci sukses sebuah bisnis adalah kesabaran.

Bisnis besar bukannya bisnis yang kelihatan “besar”. Bukan juga bisnis dengan kantor besar, jumlah karyawan yang besar, modal besar hingga pangsa pasar yang besar. Bukan seperti itu! Bisnis besar itu bisa jadi ada saat Anda membangun bisnis kecil. Sikap Anda, perjuangan Anda, pengorbanan Anda serta kesabaran Andalah yang menentukan besar kecilnya bisnis Anda.

Dan jika Anda sudah sampai pada tahap itu, di saat itulah bisnis kecil Anda berubah menjadi bisnis besar. Tapi tahukan Anda bahwa bisnis besar itu ada walaupun Anda sedang membangun bisnis kecil? Dimana letaknya? Letaknya adalah di alam bawah sadar Anda. Saya menyebutnya dengan nama spektrum bisnis, istilah yang saya dapat dari Kiyosaki.

Setelah Anda bisa menempatkan bisnis besar Anda di bawah alam sadar Anda, baru teknis yang berbicara. Mengapa? Karena sebagus apapun teknik bisnis Anda, tanpa dibarengi dengan sikap yang benar tentang spektrum bisnis, hasilnya nol. Anda sudah paham? Baik, saya akan lanjutkan ke detail teknisnya…

Jangan suntik penuh modal Anda.
Tidak ada satupun pengusaha yang menyuntikan semua dananya pada satu jenis usahanya hingga habis. Pengusaha besar sekalipun akan menyediakan dana untuk diversifikasi sekaligus untuk cadangan modal. Anda boleh optimis dan yakin pasti akan sukses. Tapi ingat, sukses adalah proses! Dan proses ini membutuhkan biaya yang berkesinambungan. Jadi, jangan sampai ditengah proses Anda kehabisan modal!

Jalankan bisnis kecil yang minimalis.
Masih ada kaitannya dengan poin pertama, jangan karena Anda berpikir besar kemudian Anda menghamburkan semua modal Anda untuk hal-hal yang tidak penting. Jika Anda belum memiliki klien tetap yang potensial, jangan menyewa kantor yang “super duper” mahal. Apalagi ditambah dengan perabotan yang “super duper” lux. Simpan saja dulu. Saat bisnis kecil Anda mulai berkembang, baru modal Anda tersebut Anda belanjakan sesuai dengan peningkatan kebutuhan bisnis kecil Anda.

Buka bisnis kecil yang benar-benar bisa Anda jalankan.
Menjalankan usaha yang tidak benar-benar Anda pahami “situasi da kondisinya” hanya akan membuat Anda “blank” dengan masalah yang akan timbul. Carilah peluang usaha yang benar-benar Anda paham potensinya, tekniknya serta situasinya. Percayalah, ini akan memudahkan Anda!

Buat sistem Anda sendiri dan susun strategi otorisasi.
Anda tahu apa enaknya jadi pengusaha besar? Mereka tak lagi harus berpikir! Mereka bekerja hanya dengan tandatangan mereka. Di era digital ini, mereka bisa tandatangan dari Hawaii selagi bisnis mereka berjalan di Surabaya. Siapa yang menjalankan? Karyawan mereka! Jadi bangun usaha dengan prinsip bisnis seperti mereka. Letakan pengawasan sebagai poin utama tugas Anda. Biarkan karyawan Anda yang memiliki peran sebagai perancang dan pencari solusi bisnis Anda. Ini yang dinamakan sistem otorisasi. 


http://www.dokterbisnis.net

No comments :

Post a Comment