Sunday, February 2, 2014

Ray Kroc : McDonald’s


“If I had a brick for every time I’ve repeated the phrase Quality, Service, Cleanliness and Value, I think I’d probably be able to bridge the Atlantic Ocean with them.” —Ray Kroc

Ray Kroc berkata, “Saya sukses dalam semalam semua benar, tapi 30 tahun adalah malam yang sangat lama.”

Awal nya pada  1917, Ray Kroc yang baru berusia 15 Tahun  berbohong tentang usianya agar dapat bergabung dengan Palang Merah sebagai sopir ambulans, tetapi perang berakhir sebelum pelatihan selesai. Dia kemudian bekerja sebagai pemain piano, seorang salesman gelas kertas dan seorang salesman mixer multi.

Pada tahun 1950an, Ray Kroc adalah seorang pengusaha yang menjual mesin milkshake, alat pengocok minuman dengan susu. 

Pada tahun 1954 ia terkejut mendapat order besar untuk 8 multi-mixer dari sebuah restoran di San Bernardino, California. Sungguh merupakan sebuah rumah makan yang ramai.

Ray Kroc pun terkesan dan segera terbang dari Chicago ke Los Angeles, dan berkendara sejauh kira-kira 100 KM ke San Bernardino, tempat restoran itu berada. Sedari pagi dia mengamati: mulai dari para karyawannya yang berseragam dan bekerja dengan disiplin, sampai siang hari ketika banyak pengunjung yang mendatangi dan makan di restoran tersebut. Semua pelanggan yang membeli makanan di tempat itu tampak sangat antusias.

Di sana ia menemukan sebuah restoran kecil tapi sukses dijalankan oleh dua bersaudara  Dick dan Mac McDonald’s, dan tertegun oleh efektifitas operasi mereka. Mereka menghasilkan menu yang terbatas, berkonsentrasi pada hanya beberapa item-burger, kentang goreng dan minuman-yang memungkinkan mereka untuk fokus pada kualitas.

Keesokan harinya, Ray Kroc datang kembali ke restoran hamburger itu dan mencoba melihat langsung ke dapurnya. Dapurnya sangatlah terorganisasi, dengan prinsip lini produksi yang rapih. Semua makanan dimasak dan dipersiapkan secara teratur sehingga efisien dalam penyajiannya. Setelah 8 tahun berdiri, restoran tersebut membangun “Speedee Service System” yang membuat penyajian pesanan pelanggan menjadi lebih cepat. Restoran yang dulunya menyajikan menu barbecue dengan proses yang agak lama, telah bertransformasi menjadi restoran cepat saji yang terkenal karena kecepatannya dalam menyajikan hamburger dan kentang goreng.

Saat itu, Ray Kroc sangat terkesan dengan kentang goreng yang sedang dipersiapkan. Kentang itu dipilih dari kualitas yang terbaik, direndam dalam minyak panas, dan dibumbui dengan garam serta gula untuk karamelisasi sehingga tampak kuning keemasan. Sungguh merupakan proses memasak yang seperti sebuah ritual saja, dan dia pun mencicipi kentang goreng tersebut. Kentang gorengnya sangat garing di luar dan lembut di dalam, rasa yang memberikan inspirasi. Hari itu juga, Ray Kroc mendapatkan inspirasi untuk memiliki banyak restoran di beragam negara yang menjual kentang goreng keemasan yang sangat berkesan itu.

Selanjutnya, Ray Kroc bernegosiasi dengan kedua bersaudara yang memiliki restoran tersebut. Dia menanyakan apakah dia bisa memiliki hak franchise atau waralaba untuk restoran itu. Di tahun 1955, Ray Kroc bergabung menjadi agen franchise untuk waralaba restoran tersebut. Lalu dia memiliki impian untuk menjadikan restoran itu mendunia dan berniat membelinya dari kedua bersaudara sang pemilik restoran. Dengan agresif, Ray Kroc berupaya mengambil alih kepemilikan dari kedua bersaudara yang bernama Richard dan Maurice itu. Dua bersaudara dengan nama belakang yang sama: McDonalds.

Kroc mulai menjalankan misinya untuk menciptakan restoran McDonald’s di seluruh AS untuk saudara-saudaranys. Pada tahun 1955 ia mendirikan Perusahaan McDonald’s, dan 5 tahun kemudian membeli hak eksklusif untuk nama McDonald’s. Sejak tahun 1955, Mc Donald’s telah melayani penduduk dunia dengan beberapa makanan favoritnya. Dan seiring berjalannya waktu, Mc Donald’s juga  mendorong berdirinya Universitas Hamburger dan banyak lagi.

Pada Tahun 1958, McDonald’s telah menjual 100 hamburger juta unit.

Ray Kroc ingin membangun sebuah sistem restoran yang terkenal dengan makanan berkualitas tinggi secara konsisten dan metode yang seragam. Ia ingin menjual burger, roti, kentang goreng dan minuman yang rasanya sama diAlaskaseperti yang mereka lakukan di Alabama.

Kini, McDonald’s Corporation menjadi rangkaian restoran cepat saji terbesar di dunia, setiap harinya melayani sekitar 70 juta pelanggan di 120 negara. Puluhan ribu restoran McDonald’s telah menampung jutaan karyawan di seluruh dunia. Ray Kroc dengan sukses membawa bisnis makanan cepat saji ala Amerika menjadi fenomena globalisi dan merevolusi standar layanan industri restoran dengan tehnik produksi yang efisien namun mutu makanannya tetap konsisten.

Konsistensi kualitas makanan yang disajikan inilah yang menjadi kunci keberhasilan Ray Kroc dalam membesarkan restoran McDonald’s di seluruh dunia. Dia menciptakan standarisasi yang sangat ketat untuk menu yang disajikan. Dia mengerahkan para pakar dengan hidrometer untuk mengukur secara tepat kadar air dari kentang-kentang yang akan dipanen. Dia juga menerapkan tehnik pengolahan kentang tersebut dengan pengeringan di ruang penyimpanan khusus. 

Dan dengan canggihnya, restoran McDonald’s menggunakan komputer yang dirancang oleh seorang insinyur berpengalaman untuk mengkalibrasi suhu dan mengukur durasi menggoreng kentang yang optimal. Seni memasak bertransformasi menjadi sesuatu yang ilmiah, yang secara konsisten menghasilkan menu yang berkualitas tinggi setiap waktu dimana saja. Riset-riset selanjutnya membawa inovasi seperti burger Big Mac, saus rahasia, menu tertentu seperti paket nasi dan sebagainya.

McDonald’s merupakan pelopor makanan cepat saji yang membawa sistem produksi massal dengan konsep waralaba, seperti pabrik sehingga mampu melayani banyak orang di banyak negara. Keuntungannya selain berasal dari penjualan makanan oleh restoran-restoran yang dijalankan oleh perusahaan, juga berasal dari pendapatan royalti, uang sewa, ongkos/fee franchise yang dibayarkan oleh para pewaralaba. Kiat suksesnya adalah standarisasi layanan yang memberikan kualitas yang konsisten dimanapun restoran McDonald’s berada.

Untuk mencapai hal ini, ia memilih jalan yang unik: membujuk kedua franchisee dan pemasok untuk membeli ke visinya, bekerja bukan untuk McDonald’s, tapi untuk diri mereka sendiri, bersama-sama dengan McDonald’s. Dia mempromosikan slogan, “Dalam bisnis untuk diri sendiri, tetapi tidak sendirian.” Filosofinya didasarkan pada prinsip sederhana dari bangku 3-kaki: satu kaki adalah McDonald’s, kedua, franchisee, dan, ketiga pemasok McDonald’s.

Ray Kroc percaya pada semangat kewirausahaan, dan menghargai franchisee-nya untuk kreativitas individu. Banyak menu McDonald’s paling terkenal seperti Big Mac, Filet-O-Fish dan Telur McMuffin-diciptakan oleh pewaralaba. Pada saat yang sama, sistem operasi McDonald’s menjaga dengan sungguh-sungguh franchisee agar mengikuti prinsip-prinsip inti McDonald’s tentang kualitas, layanan kebersihan, dan nilai.

Untuk menjaga kualitas setiap bahan harusl diuji, dicicipi dan disempurnakan agar sesuai dengan sistem standard operasi perusahaan. Sebagai restoran yang sedang booming, dengan volume pesanan yang besar menarik perhatian pihak pemasok , yang mulai melakukan standart seperti mcDonald’s. Lama kelamaan Ray Kroc  berhasil membuat sistem pasokan yang paling terintegrasi, efisien dan inovatif di industri jasa makanan. McDonald’s Hubungan pemasok telah berkembang selama beberapa decade, bahkan ada yang sampai saat ini.
Hamburger UniversityIn 1961

Ray meluncurkan program pelatihan, kemudian disebut Universitas Hamburger, di sebuah restoran baru di Elk Grove Village, Illinois. Di sana, pewaralaba dan pelayan dilatih dalam metode ilmiah dari kesuksesan McDonald’s. Universitas hamburger juga memiliki laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan metode baru memasak, pembekuan, penyimpanan dan metode penyajian. Saat ini, lebih dari 80.000 orang telah lulus dari program ini.

Sampai ia meninggal pada tanggal 14 Januari 1984, Ray Kroc tidak pernah berhenti bekerja untuk McDonald’s. Bahkan ketika ia terduduk di kursi roda, ia masih pergi bekerja di kantor di San Diegohampir setiap hari. Ia akan menjaga betul atas restoran McDonald’s di dekat kantornya, menelepon manajer untuk mengingatkan dia untuk mengambil sampah,  dan menyalakan lampu di malam hari.

Dari semangat inovasi dan efisiensi, untuk menjaga kualitas tanpa henti , dan banyak kontribusi amal, McDonald’s warisan Ray Kroc terus menjadi bagian, inspirasional yang tak terpisahkan sampai saat ini.

Kiat sukses McDonald’s yang lain adalah pemasarannya yang sangat gencar. Selain menggunakan teknologi canggih dan prosedur standar di semua jaringan restorannya, McDonald’s juga menjadi distributor mainan terbesar di dunia. Pemasarannya dengan cerdik mengincar anak-anak dengan mainan, happy meals berporsi kecil, dan arena bermain. Anak-anak ini akan menjadi pelanggan yang meramaikan restoran karena pasti mengajak orang tua dan jika mereka sudah tua, mereka akan mengajak anak-anak mereka. Sehingga mereka menjadi pelanggan yang setia. Sungguh merupakan suatu taktik pemasaran yang luar biasa.

Namun, apakah siasat dari Ray Kroc yang terhebat? Bukan hanya sekedar teknologi seperti hidrometer, kompor yang terkomputerisasi, layanan yang terstandarisasi, atau mengiming-imingi anak-anak dengan mainan dan badut. Perhatikan nama badutnya; Ronald McDonald. Ray Kroc tidak mengubah restoran yang telah ia ambil alih menjadi bermerek: Ray atau Kroc. Strateginya adalah membangun merek McDonald’s menjadi merek yang tertanam kuat di pikiran semua orang di dunia. Baca nama-nama makanannya yang dimulai dengan Mac atau Mc. Nama makanan yang menjamin mutunya dimana saja dengan kualitas penyajian yang konsisten. Dan lihatlah huruf “m” yang melengkung tinggi di depan semua restoran. Tertancap kuat bukan hanya di setiap restoran, tapi juga menancap kuat di benak setiap orang yang melihatnya yang menjadi para pelanggannya.

Rahasia sukses Ray Kroc adalah menciptakan suatu merek global yang bernilai sangat tinggi: McDonald’s


Sumber:
www.mcdonalds.com
http://larismanis.16mb.com
http://ekonomi.kompasiana.com

No comments :

Post a Comment