Monday, October 28, 2013

Robert Af Jochnick : Co-founder of Oriflame


Tak mengherankan jika pada usianya yang ke-70 tahun, Robert Af Jochnick tetap bugar dan memiliki berat badan yang sama seperti ketika berusia 25 tahun. "Ketika Anda bekerja keras, Anda harus menemukan cara untuk melepaskan stres dari tubuh," kata Robert, satu dari dua bersaudara pendiri Oriflame Cosmetics. 

Dan bagi Robert, berlari adalah cara terbaik untuk melepaskan stres. Ia telah berlari di hampir semua kota yang pernah dikunjungi, seperti Dublin, London, Moskow, Meksiko, dan New York. Sayang, kunjungan singkatnya di Jakarta beberapa waktu lalu belum memberinya kesempatan berlari di kota ini.

Senada dengan aktivitasnya dalam menjaga kebugaran, bisnisnya juga "berlari" dengan penjualan yang terus meningkat. Oriflame, yang didirikan Robert bersama kakaknya, Jonas, pada 1967, kini menjadi perusahaan kecantikan dengan penjualan langsung terbaik di dunia bernilai US$ 2 miliar. 

Ia memiliki lebih dari 1.000 produk, 9.000 anggota staf, dan 3,5 juta konsultan di dunia. Di Indonesia, perusahaannya pertama hadir pada 1986 dan kini memiliki 200 ribu konsultan serta meraih posisi kelima penjualan terbaik di 63 negara.

Segalanya bermula dari percakapan di sebuah bilik apartemen di Stokholm, Swedia, pada 1967. Kala itu Robert, yang berusia 27 tahun, dan Jonas, yang berusia 30 tahun, ingin memulai bisnis sendiri. Robert sempat bekerja di Coca-Cola dan pernah menjual penyedot debu Electrolux. Sedangkan Jonas bekerja di tempat kursus bahasa. 

Keduanya berpikir bahwa penjualan langsung memiliki tingkat kesuksesan yang besar. Sebuah merek kosmetik berbasis penjualan langsung sukses besar di Amerika kala itu. 

Robert, yang pernah menjajakan penyedot debu dari rumah ke rumah, bukannya tak menyadari beratnya menjadi seorang tenaga pemasaran penjualan langsung. "Mengetuk pintu rumah merupakan hal terberat. Anda memencet bel dan tak tahu siapa yang akan membuka pintu. Beberapa orang tak suka sistem penjualan langsung," katanya. 

Namun, pada masa itu, kosmetik hanya tersedia di toko eksklusif. "Orang-orang takut untuk masuk dan berbelanja. Kami berpikir, penjualan langsung berhasil karena lebih ramah dan mengandalkan rekomendasi teman atau saudara." Robert dan Jonas yakin bisnis kosmetik berbasis penjualan langsung akan lebih tepat untuk mereka, meski keduanya tak memiliki pengetahuan soal kosmetik sama sekali. 

Jalan pun terbuka untuk mimpi mereka. Keduanya bertemu dengan ahli kecantikan yang dapat memformulasikan perawatan kecantikan dari bahan alami Swedia dan sepakat bekerja sama. Produksi pertama mereka adalah 50 produk perawatan kulit, seperti lotion dan krim tubuh. Hasilnya sukses besar dan keduanya terus mengembangkan produk baru. Saat ini saja setidaknya 30 produk diperkenalkan setiap bulannya.

Perusahaan mereka percaya bahwa ada tiga hal yang mengubah hidup seorang wanita: terlihat hebat (cantik), menghasilkan uang, serta mewujudkan mimpi dan masa depan. "Produk utama kami bukan produk kecantikan, tapi mewujudkan mimpi," tuturnya.

Penjualan langsung menawarkan kesempatan untuk bekerja paruh waktu dan meningkatkan pendapatan. "Kami memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengangkat derajat kehidupan mereka, ketika mereka sedang kekurangan atau menghadapi masa-masa sulit." 

Kunci bisnisnya terletak pada kebersamaan, jiwa wirausaha, dan hasrat untuk sukses. Sekarang, konsultan kecantikan mereka tak harus mengetuk pintu rumah untuk memasarkan produk. "Mereka hanya mengantarkan katalog, bisa di kantor atau di kantin. Kami menawarkan cara yang lebih 'lembut' untuk penjualan langsung." 

Kesuksesannya tentu juga tak terlepas dari sikap perusahaan: mengembalikan apa yang telah diambil dari alam. Misalnya dengan pelestarian satwa langka dan mendirikan enam pabrik ramah lingkungan. Ketika berkunjung di Jakarta beberapa waktu lalu, Robert memberikan dana pelestarian satwa langka untuk Taman Nasional Komodo. "Kami tak ingin mengambil dan mengambil terus dari alam tanpa memberi kembali." 

Kini, menurut Robert, penjualan langsung telah menjadi tren pada era modern. "Orang dapat membentuk jejaring penjualan langsungnya melalui teknologi Internet. Cara ini lebih diterima, lebih dinamis, dan lebih orisinal," katanya. Semua dapat memulai bisnis dan mengontak teman-temannya lewat jejaring sosial, seperti Facebook, untuk menjajakan produk.

Beberapa bulan lagi, Robert akan berusia 71 tahun. Tapi dia merasa tak banyak berubah ketika masih berusia 30 tahun. "Yang terpenting adalah menjaga rasa keingintahuan. Selama saya masih seperti itu, saya masih berjiwa muda," katanya sembari tertawa lepas. 


BIODATA
Nama : Robert Af Jochnick
Lahir: Stokholm, Mei 1940
Hobi : Lari, meditasi, yoga

Karier:
Co-founder of Oriflame Cosmetics SA (1967)
Chairman of the Board (2000) 
Director of Oriflame Cosmetics SA (1970) 
Member of World Childhood Foundation

Pendidikan:
LLB degree dari Stockholm University 
BSc in Business Administration dari Stockholm School of Economics

Prestasi:
International Swede of the Year with Jonas Af Jochnick (2003)

Sumber : http://www.tempo.co

No comments :

Post a Comment