Wednesday, October 23, 2013

Martha Tilaar


Nama Martha Tilaar sudah sangat populer yang dikenal sebagai seorang pengusaha wanita yang sukses, bisnisnya bergerak di bidang kosmetika dan juga produk jamu. 

Brand awal yang dikeluarkan perusahaannya dan masih eksis hingga sekarang adalah Sariayu, yang kini seiring kesuksesannya ada beberapa brand lain di bawah naungan perusahaan kosmetik Martha Tilaar yang tentunya disesuaikan dengan segmen pasarnya masing-masing. 

Wanita kelahiran Kebumen, 4 September 1937 ini menikah dengan H.A.R Tilaar dan dikaruniai empat orang anak ini juga tercatat sebagai pemilik usaha kerajinan di Yogyakarta serta Kampung Jamu Organik yang berlokasi di Cikarang, Bekasi.

Siapa sangka, seorang pemilik bisnis kosmetik sukses ini dulunya adalah gadis yang tomboy, masa kecilnya akrab dengan kegiatan seperti misalnya memanjat pohon, kulitnya pun berwarna gelap karena kebiasaannya beraktivitas di luar rumah. 

Yang menjadi titik puncak ia lebih mengenal bahan-bahan kecantikan dan jamu-jamu tradisional ketika dirinya dan suami dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa ia dan suami dinyatakan tidak bisa memiliki keturunan. 

Bermodal ilmu yang diajarkan sang ibu dan nenek, serta keyakinannya akan keajaiban Tuhan, Martha berhasil meramu sendiri resep jamu yang kemudian membuahkan hasil lahirlah putri pertama mereka yang diberi nama Wulan Tilaar. 

Dari sinilah kemudian di tahun 1970 ia kemudian memutuskan untuk membangun bisnis yans serius dengan basic ilmu yang ia miliki. Usaha salon kecil-kecilan pertamanya ia buka di garasi rumah orang tuanya di kawasan Menteng, Jakarta. 

Martha Tilaar yang masih anggun meski sudah berkepala 7 ini justru bertutur tentang kearifan lokal yang jadi inti bisnisnya. Bagi pebisnis yang dikejar-kejar target tahun 2013, tuturan Martha pasti dinilai kuno. Tapi, mereka yang berbisnis karena passion akan diteguhkan sebab Martha sudah lebih dulu merasakan susahnya merintis usaha.

Martha Tilaar “bonek” alias bermodalkan nekat karena tidak mudah karena pada tahun ’70-an, Martha Tilaar tidak punya akses pengetahuan tentang jamu. Berbeda dengan sekarang, sudah banyak majalah. 

Ayah Martha Tilaar bukan pengusaha, tapi kakek Martha Tilaar berjualan kelapa, tahu, susu, rempah-rempah, dan membuka toko roti juga. Kakek Martha Tilaar punya kebiasaan berbagi barang dagangannya dengan para pengemis yang selalu duduk-duduk dekat toko kalau sudah jam 1 siang. Sifat ini ada pada nenek juga. Beliau menasihati Martha Tilaar, “Kalau kamu kaya nanti, jangan nikmati kekayaanmu sendiri.”

We have to be in a team. Jangan mau sendiri-sendiri. Sekalipun sudah jadi pemilik, kita mesti mau mengumpulkan orang-orang yang lebih pintar dan berpengalaman daripada kita untuk berkarya. Maka, Martha Tilaar mengajarkan pada anak-anaknya, jangan sombong. Dan kita harus sabar karena kesuksesan adalah proses. 

Jatuh bangun ia dalam memajukan bisnis ini, dulu banyak orang tidak yakin akan produk hasil racikannya bahkan memandang sebelah mata, namun kerja keras dan kegigihannya yang luar biasa itu tentulah lambat laun menuai hasil, buktinya produknya yang tidak hanya seputar produk herbal tapi juga produk kecantikan sudah bisa dinikmati wanita Indonesia hingga mendunia. 

Tak hanya sukses berjualan, PT. Martina Berto dibawah asuhannya ini menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang memperoleh 9001 Certification in ISO 2000. 

Perusahaan ini juga menjadi satu-satuya pendiri Global Compact PBB dari Asia yang mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP karena memiliki cara produksi kosmetika dan obat tradisional yang baik, sesuai standar kesehatan sehingga aman digunakan. 

Tidak heran bila tahun 2008 ia dianugerahi penghargaan “Most Admired Enterprise di ASEAN” untuk kategori inovasi dari Asean Bussiness Forum. 

Sumber : 
http://inloveindonesia.com
http://swa.co.id

1 comment :