Tuesday, June 24, 2014

Entrepreneurship adalah Marathon bukan Sprint


Richard Branson: Entrepreneurship Bukan Sprint, Tapi Marathon!

Saat di sekitar Anda belum ditemukan sumber pendanaan seperti venture capitalist, memastikan arus kas masuk setiap hari ke startup Anda dan membayar gaji bulanan pegawai adalah dua hal yang perlu menjadi pemikiran dan menuntut strategi khusus.

Setelah menyaksikan sendiri begitu banyaknya startup yang mampu melesat dan dijual dengan nilai miliaran dollar dalam waktu cuma beberapa tahun, sebagian entrepreneur baru berpikir mereka bisa memulai bisnis bagaikan berlari jarak pendek (sprint). 

Pada kenyataannya, ini adalah lari marathon yang mengandalkan ketahanan sehingga hanya sedikit yang bisa berhasil. Menurut Bloomberg, 8 dari 10 perusahaan gagal dalam 18 bulan pertama sejak membuka operasionalnya.

Tidak ada aturan yang baku yang membedakan kedua jenis bisnis yang berhasil dan gagal. Tantangan yang mengancam perusahaan bisa muncul kapan saja tak peduli apa yang Anda lakukan. 

Namun, salah satu cara terbaik melindungi bisnis Anda ialah dengan membuat pilihan dengan prioritas jangka panjang. Berikut sejumlah kiat dalam 3 aspek yang penting bagi pengambilan keputusan Anda yang akan berdampak dalam beberapa tahun dari sekarang.

1. Pilihlah klien dengan cermat
Saat Anda meluncurkan startup Anda, mungkin Anda akan tergoda untuk menerima order atau membuat kesepakatan bisnis yang tidak bisa dipenuhi dengan harapan mendapatkan lebih banyak klien. Hampir selalu langkah ini adalah sebuah kesalahan. Jika bisnis Anda tumbuh terlalu cepat, Anda mungkin akan menghasilkan sebuah produk atau layanan yang berkualitas rendah dan mengecewakan konsumen dan jika Anda kurang beruntung, Anda akan menyaksikan runtuhnya bisnis Anda. 

Sebelum meneken kesepakatan, pastikan Anda bisa memenuhi persyaratan di dalamnya. Kadang menolak order juga perlu dilakukan demi prioritas yang lebih tinggi. Anda mungkin kehilangan sedikit pemasukan namun akan lebih baik berfokus pada pertumbuhan yang stabil daripada menggolkan satu dua kesepakatan bisnis jangka pendek. Beginilah saya membangun Virgin Group selama 40 tahun lebih.

Saat arus kas bermasalah, sebuah bisnis baru akan terguncang. Jadi jika Anda harus menagih ke perusahaan lain yang lebih besar, pastikan mereka tidak terlambat membayar sebelum menandatangani kesepakatan apapun. Jangan segan meminta bayaran di muka. Saat berhadapan dengan masalah, bicarakan secara terbuka dengan yang bersangkutan dengan baik-baik.

2. Pilihlah pegawai dengan teliti
Daripada mempekerjakan pegawai yang tidak bisa Anda gaji, mulailah dari nol. Saya memulai salah satu bisnis saya yang pertama, majalah Student, dari kotak telepon dengan sebuah ide dan uang 300 pounds. Mengerjakan semuanya sendiri tentu sukar namun hal itu juga akan membantu Anda mengeksplorasi kelebihan dan kelemahan ide Anda lebih cepat.

3. Temukan mentor bisnis
Saat meluncurkan Virgin Atlantic, mentor saya adalah Freddie Laker, pendiri Laker Airways. British Airways memperkuat bisnisnya di sini sebelum kami hadir dan sarannya begitu berharga dalam mendirikan maskapai penerbangan yang sukses.

Ia adalah mentor terbaik saya, seorang entrepreneur yang bisnisnya berada di sektor yang sama sehingga ia bisa memperingatkan saya saat saya akan membuat kesalahan. Dan jika saya sudah membuat kesalahan, saya bisa segera menarik diri agar tidak merugi terlalu banyak.

Jika Anda merasa sulit menemukan mentor, gunakan situs seperti Eventbrite. Anda mungkin bisa bertemu mentor potensial dalam pertemuan dan perkumpulan entrepreneur yang diadakan di sana.

Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com

No comments :

Post a Comment