Saturday, June 7, 2014

Ella V. Brizadly : Sukses dengan PRibuMI


Sukses Sebagai Pengusaha dan Ibu Rumah Tangga

Berangkat dari nalurinya sebagai ibu yang ingin selalu dekat dengan keluarga di rumah,  Ella V. Brizadly akhirnya berani meninggalkan pekerjaannya.

Padahal kala itu, karier Ella sedang gemilang-gemilangnya. Jabatannya yang sudah selevel manajer di sebuah perusahaan tambang terkemuka nasional membuatnya berhak menikmati berbagai fasilitas mewah dari kantor. Namun fasilitas tersebut tak menghalangi tekadnya menjadi full time mother.

“Karena saya yakin, the enemy of great life is a good life,” katanya dikutip Minggu (25/5/2014).

Tapi, Ella tidak ingin sepenuhnya menjadi pengangguran. Meski di rumah menjalani perannya sebagai full time mother, ia ingin tetap berkarya, menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi, sehingga tidak terlalu bergantung pada penghasilan suami.

Gemar mengoleksi berbagai jenis kain tradisional, akhirnya Ella mencoba memanfaatkan hobinya itu untuk berwirausaha.

Kain-kain tersebut diolahnya menjadi berbagai pilihan tas dan sepatu bergaya kekinian. Jenis kainnya cukup beragam mulai dari tenun, batik, songket, dan ikat.

“Saya pikir sayang kan kalau disimpan terlalu lama. Takutnya rusak,” ujar Ella.

Selain itu, fakta bahwa kain-kain tersebut kehilangan pamor di negeri sendiri juga memotivasinya. Menurut pengamatannya, kesan tua dan kuno masih kuat melekat pada citra kain tradisional sehingga tidak “ramah” bagi segala kalangan.

Oleh sebab itu, Ella ingin sekali menciptakan karya yang cocok untuk segala kelangan, mulai dari muda hingga tua. Dengan demikian, kain tradisional pun diharapkan kembali mendapat tempat di hati masyrakat Indonesia.

Singkat cerita, karya Ella mendapat respon positif. Dimulai dari teman dekat, pembelinya lalu kian beragam.

Akhirnya, pada 2011, Ella memantapkan diri dengan mendirikan label PRibuMI.Label ini menawarkan pilihan desain tas dan sepatu yang bergaya modern dan edgy  dengan sentuhan bahan kulit.

Untuk mengentalkan kesan Indonesia, Ella menamakan koleksi tasnya dengan nama pulau di Indonesia. Adapun koleksi sepatunya diberi nama kota-kota di Indonesia. 

Kesenangannya pada batik membawa Ella V. Brizadly akhirnya melansir sebuah fashion brand bernama PRibuMI… sejak 24 April 2011 silam. Tidak hanya bercokol pada bisnisnya, wanita berambut keriting ini juga ingin mengangkat brand tersebut sebagai bentuk pelestarian budaya daerah terutama kain.

Berdiri di atas areal seluas 2000 meter persegi PRibuMI… hadir dengan konsep gallery, sepayung dengan unit usaha lainnya yaitu coffee shop “Waroeng PRibuMI…”, Workshop, serta Kampoeng PRibuMI… Saat ini, usahanya tersebut mampu menghasilkan sekitar 500 produk per bulannya. Variannya seperti exslusive handbags, footwear dan small leather goods. Sementara pendistribusiannya sendiri sudah tersebar di lokal maupun mancanegara. Lantas seperti apa rupa bisnis wanita yang sebelumnya berkarier sebagai Manager, Corporate Secretary PT Bumi Recources Tbk ini? 

Berikut penuturannya kepada SWA Online :

Kenapa Anda tercetus ide tentang brand ini?
Saya kira Indonesia merupakan surga inspirasi. Kekayaan alam dan budayanya membuat saya tak henti bersyukur kepada Tuhan. Terlebih kecintaan saya terhadap kain tradisional. Setiap daerah seakan berlomba-lomba memancarkan pesona kain yang begitu elok. Inilah yang menuntun saya untuk terus berupaya melestarikan kain tradisional kita ke dalam kreasi-kreasi fashion berkualitas tinggi.

Menurut Anda apa nilai lebih kain Indonesia?
Kain tradisional kita tak hanya sebatas tekstil ya. Dibalik itu, terselip cerita kehidupan dan identitas masing-masing daerah. Dari tanah Aceh sampai Papua, kain-kain tersebut lahir dari sebuah pemikiran dan akal budi yang sempurna. Dan PRibuMI… adalah aksi nyata untuk melestarikan dan memperkenalkan kain-kain tradisional indonesia, yang kemudian diolah menjadi produk fashion dengan rasa Indonesia.

Penulisan brand-nya sendiri juga unik ya? Kenapa penulisannya seperti itu? Adakah makna di baliknya?
Penggunaan huruf dalam penulisan kata PRibuMI… menyiratkan arti tersendiri. Huruf kecil yang berarti “ibu” memiliki arti bahwa setiap hasil karya PRibuMI… lahir dengan penuh cinta layaknya seorang ibu. Sedangkan “bumi” memiliki arti, dalam perjalanan bisnisnya, kami harus terus berpijak pada bumi dan selalu down to earth.

Apa saja karya-karya yang sudah Anda ciptakan?
Lebih dari 3 tahun ini, kami telah melahirkan banyak varian produk seperti exslusive handbags, footwear & small leather goods. Setiap produk kami menggunakan nama-nama daerah yang ada di Indonesia. Seperti koleksi terbaru kami yang bernama DEPAPRE FRINGE BAG. Depapre adalah nama sebuah daerah yang terletak di Jayapura, Papua.

Apa keistimewaannya?
DEPAPRE FRINGE BAG terinspirasi dari eksotisme tanah Papua. Mengintepretasikan keindahan dan keceriaan yang diiringi oleh tabuhan alat musik tifa di alam terbuka. Aplikasi motif dan warna kain tradisionalnya mempertegas kecantikan tas ini. ya seperti pesona warna bulu cendrawasih, fauna kebanggaan Papua. Kami juga menggunakan material genuine leather yang memberikan kesan tangguh sekaligus sexy. Tas ini kami bagi menjadi 2 seri. Pertama Signature Series yang ada sentuhan aplikasi kain tradisional Indonesianya serta dikombinasikan dengan genuine leather. Kedua adalah Royal Series yang hanya menggunakan genuine leather.

Bagaimana pemasarannya?
Saat ini pemasarannya dilakukan secara online dan offline atau datang langsung ke gerai kami. 

Internet mulanya menjadi wadah Ella berjualan. Pembeli dapat memesan sepatu atau tas secara khusus dengan masa pembuatan maksimal dua minggu.

Setelah online, Ella mulai merambah offline dengan mendirikan Kampung PRibuMI yang berlokasi di kawasan Pondok Cabe.

Berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, Kampung PRibuMI one terdiri dari berbagai macam area.

Selain galeri, tempat Ella memamerkan karyanya, di situ juga ada kafe, workshop, dan bahkan tempat tinggal para perajin.

"Di galeri, pembeli juga bisa bongkar is lemari berisi kain untuk pesanan mereka," katanya.

Pesanan yang terus meningkat mendorong Ella untuk lebih kreatif. Semakin beragam pula kain tradisional yang ia eksplor. Untuk kain, Ella banyak mengambil dari perajin lokal.

Tak disangka, Ella sering mendapat ucapan terima kasih dari para perajin karena kerajinan kain di daerah mereka kembali bergairah berkat permintaannya itu.

Atas usahanya itu pula Ella mendapat penghargaan sebagai Tokoh Inspirasi Wirausaha Perempuan Indonesia dari Sukma Inspirasi dan Bank BII.


Ia dinilai sukses mengembangkan potensi budaya lokal, sekaligus mengedukasi masyarakat luas bahwa budaya tradisional juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diolah, dikelola, dan diproduksi dengan baik. Selain Ella, penghargaan tersebut juga diberikan kepada Okke Hatta Rajasa dan Elvara Subykato.



Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com
http://swa.co.id
http://www.tribunnews.com

No comments :

Post a Comment